Mengejutkan! Telah Terjadi Inflasi di Februari 2021 Sebanyak 0,10 Persen Ternyata Disebabkan Oleh Hal Ini!

1 Maret 2021, 15:22 WIB
Mengejutkan! Terjadinya Inflasi di Februari 2021 Hingga Sebanyak 0,10 Persen Ternyata Disebabkan Oleh Hal Ini! /freepik/dashu83/jcomp kolase

KABAR BESUKI - Menurut catatan dari Badan Pusat Statistik (BPS) kenaikan harga cabai dan ikan segar menjadi pemicu inflasi Februari 2021 sebesar 0,10 persen.

"Cabai rawit dan ikan segar sama-sama menyumbang inflasi 0,02 persen pada Februari 2021," kata Suhariyanto selaku Kepala BPS.

Suhariyanto menyatakan hal tersebut melalui acara konferensi pers yang diselenggarakan di Jakarta, pada hari Senin tanggal 1 Maret 2021.

Baca Juga: Gara-Gara K-Pop! Nama YouTube Music Berakselerasi di Tengah Ketegangan Kakao M dan Spotify

Suhariyanto mengatakan, kenaikan harga cabai rawit terjadi di 65 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) dengan kenaikan harga terbesar di Pangkalpinang 39 persen dan Merauke 38 persen.

Sementara itu, imbuhnya, kenaikan harga serupa juga terjadi pada produk ikan segar akibat cuaca buruk di beberapa daerah, sehingga nelayan tidak bisa melaut dan pasokan terbatas.

Sementara itu, bahan pokok yang membantu menekan inflasi adalah daging ayam dan telur ayam ras yang masing-masing memberikan sumbangan deflasi 0,02 persen, serta tomat dan cabai yang masing-masing menyumbang 0,01 persen.

Baca Juga: Terminator 3: Rise of the Machines Akan Tayang di Bioskop TransTV pada Senin 1 Maret 2021 Pukul 19.00 WIB

“Komoditi lain yang mengalami deflasi adalah harga emas yang turun dan berkontribusi 0,02% seiring penurunan harga emas batangan dan logam mulia yang berdampak pada harga emas perhiasan dibandingkan Januari di 78 kota IHK,” kata Suhariyanto.

Dalam kesempatan ini, dia juga menjelaskan, pada Februari 2021, 56 kota mengalami inflasi dan 34 kota mengalami deflasi dari 90 kota yang ada di IHK.

Dilansir Kabar Besuki dari ANTARA, Inflasi tertinggi terjadi di Mamuju sebesar 1,12 persen dan inflasi terendah terjadi di Tasikmalaya dan Sumenep masing-masing sebesar 0,02 persen.

Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli sebesar 1,55 persen dan deflasi terendah terjadi di Malang dan Tarakan masing-masing sebesar 0,01 persen.

“Inflasi Februari tertinggi terjadi di Mamuju, atau sama dengan Januari, karena Mamuju belum pulih dari bencana. Tapi inflasi Februari ini turun karena turunnya harga ikan segar,” kata Suhariyanto.

Hal lain yang memberikan sumbangan inflasi selama periode ini adalah kenaikan tarif tol yang memberikan sumbangan 0,02 persen dan tarif angkutan udara sebesar 0,01 persen.

Baca Juga: Heboh Kakao M Dituding ‘Monopoli’ Streaming Lagu K-Pop, 4 Agensi Besar Ini Tetap Bertahan di Spotify

“Tarif tol naik mulai 17 Januari 2021 di beberapa ruas tol seperti Surabaya dan Bekasi serta berkontribusi terhadap inflasi di 56 kota IHK,” kata Suhariyanto.

Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk melakukan penyesuaian tarif tol, antara lain ruas Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta / JORR (E1, E2, E3, W2U, W2S dan Pondok Aren-Bintaro Viaduct-Ulujami), Cikampek-Padalarang (Cipularang), Padalarang -Cileunyi (Padaleunyi), Ruas Semarang A, B, C, Palimanan-Kanci (Palikanci) dan Surabaya-Gempol (Surgem).

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengeluarkan Keputusan Menteri (Kepmen) tentang PUPR tentang penyesuaian tarif untuk masing-masing jalan tol tersebut di atas sejak tahun 2020.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler