Malaysia Kumandangkan Karya Ulama dan Sastrawan Indonesia, untuk Generasi Muda Mereka Agar Lebih Baik

13 Maret 2021, 15:04 WIB
Foto buku, sumber: /Galang Garda Sanubari/pixabay/Free-Photos

KABAR BESUKI – Ketua The International Institute of Islamic Thought (IIIT) Dato’ Seri Anwar Ibrahim mengatakan minat dan pemahaman karya-karya besar ulama Buya Hamka (Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah) generasi sekarang tidak sehebat generasi-generasi dahulu. Maka dari itu harus dikumandangkan kembali.

“Seminar ini wajar dilaksanakan karena minat dan kefahaman karya-karya Buya Hamka tidak sepintar atau sehebat generasi-generasi dahulu. Ini harus dikumandangkan kembali,” ujar Anwar Ibrahim dalam seminar Pemikiran Buya Hamka di Alam Melayu di Kuala Lumpur, Sabtu, 13 Maret 2021 (Antara).

Anwar Ibrahim yang sekaligus sebagai Presiden PKR ini mengatakan, dirinya telah mencoba untuk mengkhatamkan (menamatkan) karya opus Buya Hamka.

Baca Juga: Sempat Merasa Ingin Menyerah dalam Rumah Tangga Bersama Tyson, Melaney: Pernikahan Harus Mau Berkorban

Baca Juga: Klaim Menghirup Uap Panci Presto Dapat Mengobati Covid-19 'Ide yang Bagus' [Cek Fakta]

Karya yang pertama kali dia coba khatamkan adalah Tafsir Al-Azhar, saat pertama kali dia di penjara sebagai tahanan politik.

“Kalau menukil dari opus Buya Hamka, Tafsir Al-Azhar, yang saya coba khatam saat saya masih di penjara, kali pertama, tahanan politik, tahun 1070-an. Saya terkesan karena humility (rendah hati), dan rasa tawadhu,” katanya.

Anwar Ibrahim juga menyebutkan karya Buya Hamka sering kali mengutip dari pantun-pantun buaya Minangkabau.

“Berlayar ke Pulau Bekal bawa si raut dua-tiga, kala ilmu panjang sejengkal, jangan laut hendak diduga,” ujarnya.

 “Saat saya dalam tahanan Presiden ABIM mengusulkan agar saya menerjemahkan Tafsir Al-Azhar dalam Bahasa Inggris, namun saya rasa amat sukar karena Buya Hamka sastrawan sehingga untuk menerjemahkan pantun sukar sekali,” imbuhnya.

Baca Juga: Meskipun di Tengah PPKM, Sejumlah Taman Kota di Jakarta Pusat Ini Telah Dibuka untuk Warga

Ibunya lah yang mengenalkan Anwar Ibrahim akan karya-karya Buya Hamka, seperti “Tenggelamnya Kapal Van Derwijk”, “Merantau ke Deli”, “Tuan Direktur” kemudian masuk ke “Tasawuf Moderen” dan ‘Tafsir Al-Azhar”.

“Beliau juga tokoh Muahammadiyah spesial seperti disampaikan Ananda Ahmad Farhan Rosli (Presiden Persatuan Kebangsaan Pelajar Islam Malaysia), yang menghadirkan pemikiran dan sikap yang damai tetapi kritis, berfikiran maju dan progresif,” ucapnya.

Baca Juga: Fantastis, Gaun Lamaran Aurel Hermansyah Bertabur Berlian dan Kristal Swarovski Seharga Ratusan Juta Rupiah

Baca Juga: Vaksin Pfizer Meningkatkan Kekebalan Tubuh Pasien Kanker, Peneliti Mendesak Percepatan Vaksinasi Lanjutan

Seminar tersebut diselenggarakan oleh beberapa pihak, di antaranya: Persatuan Kebangsaan Pelajar Islam Malaysia (PKPIM), Institut Darul Ehsan (IDE), Persekutuan Pelajar Islam Asia Tenggara (PEPIAT), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), The International of Islamic Thought (IIIT) dan HAMKA Center.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler