Ada Kekhawatiran Status Halal, Indonesia Tetap Meluncurkan Vaksin AstraZeneca

24 Maret 2021, 00:14 WIB
ILUSTRASI Bendera Indonesia,* /Choirun Nisa//PIXABAY

KABAR BESUKI - Peluncuran vaksin COVID-19 AstraZeneca telah dimulai di Indonesia, meskipun ada kekhawatiran dan kebingungan mengenai apakah produk Anglo-Swedia halal, atau diperbolehkan menurut Islam.

Indonesia telah mulai mendistribusikan vaksin di enam provinsi, seminggu setelah Majelis Ulama Indonesia pada pekan lalu mengatakan vaksin itu mengandung tripsin yang bersumber dari pankreas babi. Sementara itu, pihak AstraZeneca mengatakan vaksin itu tidak mengandung bahan turunan babi.

Majelis Ulama Jawa Timur pada Senin, 22 Maret 2021 mengatakan vaksin itu halal ketika diberikan kepada beberapa anggotanya, tetapi tidak disebutkan mengapa hal itu dianggap halal.

Baca Juga: Seputar Covid-19: Optimis Ekonomi Pulih, Pemerintah Anggarkan Alokasi Dana Rp699,4 triliun

Baca Juga: Kabar Baik, Kasus Covid-19 Tiga Kabupaten di Kepulauan Riau Nihil

Misbakhul Munir yang berusia 57 tahun dan merupakan anggota Nahdlatul Ulama di Jawa Timur, mengatakan dia menyambut baik vaksin AstraZeneca, tetapi menyesali pendapat negatif yang beragam tentang vaksin tersebut.

"Saya sangat tidak menyukai keputusan yang ambigu. Saya hanya akan mematuhi apa yang dikatakan dewan atas penggunaan vaksin ini,” jelas Munir.

Sementara itu, Indonesia memberikan izin untuk menggunakan vaksin AstraZeneca pada hari Jumat setelah para ahli Eropa tidak menemukan hubungan antara vaksin dan laporan pembekuan darah di antara beberapa penerima di Eropa.

Baca Juga: Mengejutkan! Ternyata Menggambar Berpengaruh Terhadap Memori, Ini Faktanya yang Tidak Banyak Diketahui Orang

Dilansir dari Reuters, Siti Nadia Tarmizi, pejabat senior kementerian kesehatan Indonesia, mengatakan bahwa sekitar 100 tokoh agama di Jawa Timur telah menerima vaksin COVID-19 pada hari Selasa, baik dari AstraZeneca atau Sinovac Biotech.

Dia menambahkan tidak ada penolakan dan protes terhadap vaksin AstraZeneca. Program vaksin di Indonesia dimulai pada bulan Januari dan menargetkan mencapai 181,5 juta orang dalam setahun. Indonesia merupakan salah satu negara yang menderita epidemi COVID-19 terburuk di Asia, dengan 1.471.225 kasus dan 39.865 kematian pada hari Selasa.

Sejauh ini, Indonesia telah mendapatkan total lebih dari 426 juta dosis vaksin, termasuk dari Pfizer dan BioNTech, Novavax, AstraZeneca dan Sinovac.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: channelnewsasia

Tags

Terkini

Terpopuler