Soleman B. Ponto Menilai Permasalahan Terorisme, Seharusnya Tidak Perlu Melibatkan Front Pembela Islam 'FPI'

8 April 2021, 14:18 WIB
Ilustrasi FPI /

KABAR BESUKI - Akhir-akhir ini banyak kasus terorisme yang sedang melanda di Indonesia, dan banyak juga atribut FPI yang ditemukan dan diduga sebagai kelompok terorisme.

Hal ini membuat Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais), Soleman B. Ponto angkat bicara dan menilai permasalahan terorisme seharusnya tidak perlu melibatkan Front Pembela Islam (FPI).

Karena Front Pembela Islam (FPI) sudah lama dibubarkan oleh pemerintah.

Baca Juga: Kasus Semakin Memanas: Kalau Hotman Dituduh Banci Tampil Tapi Kenapa Jika Hotman Hadir Kasus Akan Viral!

Baca Juga: Kedatangan 30 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca COVID-19 di Indonesia Ditunda Hingga 2022

Baca Juga: Pemerintah Berupaya Meningkatkan Sequencing Genetik, untuk Antisipatif Perluasan Penularan B 117

Dilansir dari Pikiran-Rakyat.com, yang berjudul "Soal Terduga Teroris Mengaku FPI, Soleman B. Ponto: FPI Sudah Selesai, untuk Apa Dibicarakan Lagi?".

“Saya bilang tadi, kalau kita berbicara FPI, itu sudah selesai, ngapain kita lagi bicara ini?,” kata Soleman B. Ponto.

“Kalau kita mau bicara menyelesaikan masalah teror, jangan sampe kita mau menyelesaikan masalah, menghasilkan masalah baru,” tambah Soleman B. Ponto.

Selain itu pernyataan Munarman soal adanya rekonstruksi sosial yang sengaja diciptakan, dia pun tidak ingin memberikan tanggapan.

Baca Juga: Update Harga Emas Antam dan UBS per Hari Kamis Tanggal 8 April 2021, Alami Kenaikan Lagi

Baca Juga: Siswi Sekolah Dasar Diselamatkan Kepolisian Setelah Nyaris Menjadi PSK untuk Tiga Pria Hidung Belang

Soleman B. Ponto juga mengatakan, bahwa persoalan tersebut adalah persoalan intelijen, yang seharusnya tidak disampaikan ke publik.

“Saya tidak mau menghasilkan masalah baru, nanti kalau saya jawab akan menghasilkan masalah baru. Saya tidak mau saya adalah bagian dari menghasilkan masalah baru,” ujar Soleman B. Ponto

“Itulah sebabnya, dia selalu itu sifatnya rahasia, karena rahasia maka dia hanya dibicarakan di ruang rapat. Tapi sekarang semua masuk ke ruang publik, nah ini yang masalahnya," tambah Soleman B. Ponto.

Ia menilai bahwa intelijen selalu bersifat rahasia, dan tidak boleh dibicarakan di ruang publik.*** (Eka Alisa Putri/Pikiranrakyat.com)

 

 

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler