KABAR BESUKI - Wakil Ketua dari Partai Ummat, MS Kaban, mengaku kecewa dengan keputusan pemerintahan Presiden Jokowi yang melarang calon jamaah haji berangkat ke Arab Saudi.
Dia mengatakan keputusan itu tampaknya membuktikan bahwa pemimpin negara itu tidak sepenuhnya berpihak pada umat Islam di Indonesia.
Tak hanya Presiden Jokowi, Menteri Agama atau Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga disorot oleh Pak S. Kaban karena tidak mampu memperjuangkan hak calon jemaah haji asal Indonesia.
Baca Juga: Luhut Lakukan Misi ke China Hari Ini, Diketahui Sudah Dapat Restu dari Orang Penting di Indonesia
“Pembatalan hajji oleh Pemerintah RI dibawah kepemimpinan Presiden Jkwi merupakan kptsan paling buruk dlm sejarah Kemenag RI ini keputusan yg tdk masuk akal terlihat nyata Pres Jkwi tidak memiliki sense of rukun islam.Menag RI berkuasa tapi tak bermanfaat utk ummat muslim,” tulis MS Kaban melalui akun Twitter dengan nama pengguna @MSKaban3.
Padahal, kata dia, hubungan diplomatik Indonesia-Arab Saudi sebelumnya cukup baik. Kini kemesraan itu mulai memudar setelah Presiden Jokowi lebih pro-China.
“Hub kultural Ummat muslim Indonesia dgn pemerintah Kerajaan Saudi Arabia sepanjang sejarah NKRI cukup mesra harmonis kenapa di Era Jkwi petugas partai PDIP jd Presiden lebih mesra ke Beijing RRC Komunis.Masih ada wkt Pres Jkwi tinjau ulang kpts batal hajji 2021,” tulis MS Kaban.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah di bawah kepemimpinan Jokowi harus memahami bahwa banyak calon jamaah haji yang menabung atau mengumpulkan uang dalam beberapa tahun terakhir.
Oleh karena itu, pembatalan berangkat haji tersebut tampaknya telah melukai hati mereka.
“Presidennya dan Menag tidak punya kemampuan berangkatkan rakyatnya sendiri.Kalau sudah tak mampu ngapain jd penguasa hny bikin dosa.Istikharahlah utk resign?,” tulis MS Kaban.
Ia lantas menyindir pemerintah yang kerap menggembar-gemborkan pertumbuhan ekonomi sekitar 7 persen.
“Memberangkatkan hajji saja tak mampu kok mimpi pertumbuhan ekonomi 7 persen,piye bu SMI.Uang hajji invest kemana tuh.Invest harusnya untung kok jadi buntung,” tulis MS Kaban.***