KABAR BESUKI - Kedatangan Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan RI dalam podcast Deddy Corbuzier dipandang sebagai rekayasa atau settingan belaka.
Tak hanya itu, Prabowo diduga kuat telah membayar iklan siaran tersebut.
Setidaknya itulah analisis yang dibeberkan oleh seorang aktivis media sosial bernama Alifurrahman.
Ia sangat terkejut dan merasa menemukan banyak kejanggalan dalam apa yang ditransmisikan di podcast Deddy Corbuzier bersama Prabowo.
Baca Juga: Cinta Laura Ngaku Pernah Dibully Deddy Corbuzier Saat Usia 14 Tahun, Bahkan Menuntut Permintaan Maaf
Kecurigaan pertama muncul setelah Prabowo terlihat begitu santai menjawab pertanyaan Deddy Corbuzier.
Dia menduga pertanyaan itu sudah dikirimkan ke Prabowo untuk diteliti lebih lanjut jawaban yang benar.
Kecurigaan Alifurrahman memang beralasan. Karena tempo hari ada penjual panci yang datang ke podcast Deddy Corbuzier.
Penjual panci tersebut mengaku dan mengklaim bisa menghasilkan Rp 2,5 miliar per hari hanya dengan menjual panci.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Terang-terangan Ngaku Pernah Selingkuh, Penyebabnya Selingkuh Karena Ini Lho
Namun belakangan diketahui bahwa penjual panci itu berbohong. Penjual panic itu bahkan ajukan penurunan konten ke Deddy.
“Jadi kemungkinan konten itu iklan,” kata Alifurrahman, sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari YouTube 2045 TV.
Berdasarkan kasus di atas, Alifurrahman kemudian menduga podcast Deddy Corbuzier dan Prabowo hanyalah iklan biasa.
Iklan ini seperti yang dilihat Prabowo pada 2024. Ditambah lagi, dalam setiap survei elektibitas, namanya selalu didahulukan.
“Nah, kalau lihat podcast Deddy dan Prabowo kemarin saya curiga itu iklan juga. Iklan jelang 2024. Karena apa, pertanyaan-pertanyaan itu diduga sudah ditanyakan lebih dulu. Sehingga Prabowo terlihat lebih siap, sangat enjoy, dan bijak sekali dalam setiap jawaban,” tutur Alifurrahman.
Salah satu pertanyaan yang agak menggelitiknya adalah ketika Deddy Corbuzier bertanya kepada Prabowo mengapa ingin menjadi menteri Jokowi. Kali ini, tanggapan Prabowo tampak luar biasa.***