KABAR BESUKI - Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menjelaskan ada apa di balik ledakan kasus Covid-19 di Indonesia.
Siti Fadilah Supari menyinggung kinerja Kementerian Kesehatan yang dalam hal ini paling dekat menangani kasus Covid-19.
Sebab, menurut dia, selama satu setengah tahun berlalu, belum ada data pasti terkait angka sakti yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan.
Baca Juga: Sudah Vaksin Dua Kali Malah Kena Covid-19 dan Meninggal? Eks Menkes Siti Fadilah: Harus Diteliti
Selama ini, warga terpaksa terus menyesuaikan diri dengan keadaan. Selain itu, baru-baru ini proses vaksinasi juga sedang berlangsung.
Namun, bukan drop yang didapat, melainkan ledakan Covid-19 yang didapat Indonesia.
Siti Fadilah Supari kemudian angkat bicara soal ledakan kasus Covid-19 di India.
Ini karena ada Sungai Gangga di sana, jadi penyebarannya cukup cepat.
Baca Juga: Siti Fadilah Supari Membongkar Fakta Penyebab Sudah Vaksin Tapi Masih Kena Covid-19, Ternyata Begini
Sementara di Indonesia, fenomena mudik sudah berakhir, sehingga tidak bisa dianggap remeh.
Tak hanya itu, Siti Fadilah Supari juga merasa heran dengan kasus Covid-19 dan gerakan vaksin di Indonesia ini.
“Ada apa dong? Kok tiba-tiba begini? Kalau diflashback ke belakang, waktu PSBB enggak setinggi ini. Kita bahkan sudah mulai gerakan vaksin. Kenapa justru sudah divaksin sepertinya angkanya malah melonjak, ini kebetulan atau tidak,” tutur Siti Fadilah Supari, sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari YouTube Realita TV.
Menurut Siti Fadilah Supari, seharusnya kasus Covid-19 ini masuk dalam kategori kejadian luar biasa.
Dimana Kementerian Kesehatan harus mewaspadai situasi tersebut.
Baca Juga: Siti Fadilah Supari Minta Pemerintah Indonesia Jangan Lockdown: Masyarakat Kita Bukan Orang Barat
Dan jangan duduk diam. Hal yang dimaksud adalah angka ajaib apa yang harus mereka miliki.
Siti Fadilah Supari meminta Kementerian Kesehatan meneliti data tersebut secara ilmiah, yaitu data orang sebelum divaksinasi, data orang yang divaksinasi, angka penyakit dan angka kematian.
Dari situ, katanya, kemungkinan ini yang benar-benar bermasalah.***