Fenomena 'Tutup Telinga Challenge' Jadi Viral, Rocky Gerung: Orang Minta Perhatian Lewat Mural tapi Dilarang

16 September 2021, 08:42 WIB
Fenomena 'Tutup Telinga Challenge' Jadi Viral, Rocky Gerung: Orang Minta Perhatian Lewat Mural tapi Dilarang /Rocky Gerung/Tangkap Layar YouTube.com/Rocky Gerung Official

KABAR BESUKI - Belakangan ini fenomena 'Tutup Telinga Challenge' mendadak viral di media sosial berawal dari Tahfidz Quran yang ogah mendengarkan musik.

Lahirnya fenomena 'Tutup Telinga Challenge' bermula ketika seorang Tahfidz Quran dari sebuah pondok pesantren yang menutup telinga karena merasa terganggu dengan adanya suara musik di area vaksinasi Covid-19.

Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung pun ikut menanggapi fenomena 'Tutup Telinga Challenge' yang viral berdasarkan pemahamannya.

Baca Juga: Yenny Wahid Langsung Muncul Belain Santri 'Tutup Kuping' Saat Mendengar Musik: Bukan Indikator Mereka Radikal

Menurut Rocky Gerung, fenomena 'Tutup Telinga Challenge' awalnya merupakan metode untuk meningkatkan konsentrasi ketika manusia beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Jadi itu konsentrasi untuk menghubungkan manusia dengan alam semesta dan Tuhan Yang Maha Esa. Itu kegiatan (genealogi) rohaninya tuh," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Kamis, 16 September 2019.

Rocky Gerung mengatakan, fenomena 'Tutup Telinga Challenge' juga merupakan cara baru untuk meminta perhatian kepada penguasa.

Menurutnya, fenomena tersebut sesungguhnya berasal dari tradisi Jawa ketika ingin mengeluarkan keluh kesah terhadap raja atau sultan tanpa harus membuatnya tersinggung, agar raja atau sultan mau mendengarkan apa yang menjadi aspirasi rakyatnya.

"Ada genealogi politik juga yaitu Pepe di dalam Bahasa Jawa yaitu orang cuma diem aja kan, protes di depan istana raja atau sultan menunggu reaksi sultan. Jadi itu dalam upaya untuk minta perhatian agar sultan tahu bahwa ada problem," ujarnya.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Diserang Netizen Soal Komentar Puluhan Santri Tutup Kuping Saat Dengar Musik: Kompak Nyinyir

Rocky Gerung mengatakan, selama ini pemerintah dianggap kerap memberangus upaya masyarakat untuk menyampaikan kritik terhadap kebijakan pemerintah yang tak memihak rakyat.

Bahkan, pembuat mural atau orang yang membentangkan poster dengan maksud untuk mengkritik Presiden Jokowi atas kebijakannya yang dianggap tak memihak rakyat justru harus berurusan dengan aparat.

"Kita sekarang, orang minta perhatian lewat poster tapi dilarang, orang minta perhatian lewat mural tapi dilarang. Lalu terbitlah yang namanya Pepe 4.0 yaitu dengan tutup telinga, karena menganggap bahwa orang yang gak mau denger sebaiknya gak usah kita denger juga," katanya.

Rocky Gerung memprediksi, fenomena counter culture dalam bentuk 'Tutup Telinga Challenge' di Indonesia nantinya akan menjadi bahan penelitian dari sejumlah peneliti internasional karena fenomena tersebut merupakan cara berekspresi yang hanya dapat dibaca oleh mata hati.

"Pasti akan ada research atau tesis Ph.D tentang counter culture. Jadi fenomena kontra budaya dan biasa sebetulnya di dalam keadaan orang terhalang untuk mengekspresikan sesuatu, maka ekspresinya dicarikan jalan yang sangat sublim, yang hanya bisa dibaca oleh mata hati," ujar dia.

Baca Juga: Video Puluhan Santri Langsung 'Tutup Kuping' Saat Dengar Suara Musik, Netizen: Mereka Lebih Suka Suara Bom

Rocky Gerung menilai, fenomena 'Tutup Telinga Challenge' merupakan sebuah gejala baru dalam politik Indonesia, karena setiap ada upaya menutup pintu kritik tetap akan ada celah yang dapat dilakukan oleh masyarakat.

Rocky Gerung menganalogikan hal tersebut dengan kinerja jantung ketika salah satu organnya mengalami penyumbatan.

"Ini gejala baru dalam politik kita, kalau kanal-kanal demokrasi ditutup maka ada kapiler-kapiler kecil yang terbuka. Itu sama kalau jantung kita aorta-nya tersumbat, biasanya pembuluh darah kapiler itu akan cari jalan untuk tiba lagi di jantung," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official

Tags

Terkini

Terpopuler