KABAR BESUKI – Sosok kriminolog mengungkap pendapat bahwa pembunuhan Subang diduga sudah direncanakan dan motifnya tak jauh dari sakit hati atau dendam.
Ia menjelaskan mengapa kasus ini belum bisa mengungkap siapa pelaku pembunuhan Tuti dan Amel.
Dia pertama kali mengatakan bahwa beberapa faktor telah menghambat penyelidikan.
Menurutnya, ada dua faktor yang menjadi penghambat polisi dalam menyelidiki kasus pembunuhan ini, yaitu motif dan bukti.
Untuk motif, biasanya bisa dilihat dari komunikasi terbaru korban atau melalui media sosial.
Motifnya juga dapat diketahui oleh saksi yang mendengar percakapan atau percakapan antara korban dengan sejumlah saksi yang diyakini sebagai pelaku.
“Bisa karena sakit hati dendam,” kata Ikrak Sulhin, seorang kriminolog.
Dikutip Kabar Besuki dari YouTube TVOneNews, untuk bukti, hal itu apabila ingin pelaku juga dapat diperoleh dari rekaman CCTV.
Adapun perkembangan yang ada, memang ada sejumlah rekaman yang bisa membantu polisi.
Baca Juga: Saksi Kedua Kasus Pembunuhan Subang, Ngaku Lihat Yosef Dibawa Seseorang Terus Pergi dari Lokasi TKP
Sosok kriminolog tersebut kemudian menyinggung pembunuhan dari sudut pandang ilmu kriminal.
“Untuk menemukan bukti atau petunjuk tentu ini tak mudah, sebut saja seperti DNA yang juga musti ada pembanding,” kata Ikrak Sulhin.
Dikatakannya, menurut sejumlah kajian dan kajian, tipologi kasus seperti ini cenderung umumnya dilakukan oleh orang-orang dekat.
Untuk kasus yang mirip dengan pembunuhan Subang, jarang sekali pelakunya dilakukan oleh orang asing.
Baca Juga: Kronologi Yosef Memanggil Suparman 'Ujang' untuk Minta Hal Ini Saat Kejadian Pembunuhan Subang
Artinya, pelaku pembunuhan Tuti dan Amel diyakini orang-orang dari lingkaran terdekat korban.
Motifnya diyakini soal sakit hati atau kemungkinan saja bisa berupa hal-hal asmara dan materi.
Dia juga mengatakan pembunuhan itu diduga sangat direncanakan.
Karena apakah Anda orang asing atau orang asing, akan sangat jelas bahwa pembunuhan itu tidak ditangani, dan polisi dapat dengan mudah menebak bahwa ada unsur perlawanan dari pihak korban.***