Aksi Marah-marah Mensos Risma di Gorontalo Dinilai Lampaui Batas, Fadli Zon: Sebaiknya Segera Ikut Terapi

3 Oktober 2021, 16:30 WIB
Aksi Marah-marah Mensos Risma di Gorontalo Dinilai Lampaui Batas, Fadli Zon: Sebaiknya Segera Ikut Terapi /Twitter/@fadlizon/

KABAR BESUKI - Aksi marah-marah Menteri Sosial Tri Rismaharini kepada salah seorang pegawai di Gorontalo viral di media sosial.

Dalam video yang beredar tersebut, Mensos Risma bahkan terdengar mengancam pegawai tersebut dengan kata-kata akan menembaknya.

Aksi kemarahan Mensos Risma tersebut sontak menuai beragam kritikan dan kecaman dari berbagai pihak.

Baca Juga: Tulang Tengkorak Kedua Jenazah Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Memar, Ini Hasil Autopsi Setelah Dibongkar

Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon juga turut memberikan komentar dan kritik terkait aksi marah-marah Mensos Risma di Gorontalo.

Fadli Zon menganggap bahwa perilaku Mensos Risma yang sering marah-marah dianggap sudah keterlaluan dan melampaui batas sebagai seorang pejabat negara sekelas Menteri.

Wakil DPP partai Gerindra itu juga menyebut bahwa aksi marah-marah yang dilakukan oleh Mensos Risma adalah bentuk kekerasan verbal.

Baca Juga: Dituntut Minta Maaf Usai Rasis ke Jokowi dan Ganjar Pranowo, Natalius Pigai: Laporkan Saja ke Polisi

“Perilaku marah-marah di depan publik dengan kekerasan verbal ini sudah melampaui batas, juga tak selesaikan masalah,” tulis Fadli Zon dalam cuitannya di Twitter pada 3 Oktober 2021.

Fadli Zon menilai bahwa aksi marah-marah yang dilakukan mantan walikota Surabaya itu sebenarnya tidak menyelesaikan masalah namun hanya membuat kegaduhan baru.

Oleh karenanya, Fadli Zon juga menyarankan Mensos Risma agar bisa ikut terapi untuk lebih bisa mengontrol emosinya dan tak mudah marah-marah.

Baca Juga: Muncul Narasi Anies Baswedan Dicopot Saja dari Gubernur Jika Ingin Masalah di Jakarta Cepat Selesai

“Sebaiknya segera ikut terapi ‘anger management’ (manajemen kemarahan),” ujar Fadli Zon.

Seperti diketahui, aksi marah-marah Mensos Risma di Gorontalo ini dipicu karena ketidaksinkronan data penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di daerah dan pusat.

Kemarahan Risma juga memuncak setelah mengetahui bahwa pegawai yang bersangkutan tersebut diduga telah mencoret data penerima bansos sehingga bantuan menjadi tak tepat sasaran.

Baca Juga: Saksi Sebut Jasad Korban Pembunuhan Subang Tuti dan Amel Kondisinya Membusuk Serta Bau Menyengat

Dalam video yang beredar, Mensos Risma juga terlihat mengacungkan pena pada seorang pendamping PKH di Gorontalo yang dituding telah mencoret data penerima bansos.

Tak hanya marah, Mensos Risma bahkan mengatakan akan menembak pendamping PKH tersebut, dengan kalimat seperti “Tak tembak kamu ya, tak tembak kamu!,”.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Twitter @fadlizon

Tags

Terkini

Terpopuler