KABAR BESUKI – Sebelumnya sempat ada kontroversial soal penamaan salah satu jalan di Jakarta dengan nama tokoh Mustafa Kemal Ataturk.
Namun, penamaan itu jutsru menuai kontroversi bagi umat muslim dan banyak yang seolah ‘ngamuk’ dengan proyek tersebut.
Proyek penamaan salah satu ruas jalan DKI Jakarta dengan nama tokoh sekuler Turki, Mustafa Kemal Ataturk mendapat respon dari beberapa tokoh.
Dilansir Kabar Besuki dari YouTube TVOneNews, banyak dari mereka meminta agar rencana itu ditinjau ulang.
Salah satunya Wakil Ketua PWNU Suriah DKI Jakarta Taufik Damaskus ikut menanggapi kontroversi rencana penamaan rute pertama Presiden Turki Mustafa Kemal Ataturk ke Jakarta.
Rencana tersebut merupakan bagian dari kerja sama kedua negara, yakni Indonesia dan Turki.
Taufik Damaskus lantas menyebut ungkapan bahwa denominasi Jalan Atatürk di Jakarta dinilai melukai perasaan umat Islam.
“Yang tersinggung umat Muslim mana? Itu menyangkut cara pandang Ataturk dalam mengelola negara. Dia memang ingin membuat negara Turki itu negara sekuler,” tutur Taufik Damaskus.
Taufik Damaskus kini mulai heran mengingat umat Islam di Indonesia justru akan kecewa dengan Atatürk.
“Cara penerapan sekulersime yang dilakukan memang ekstrem, wajar kemudian umat Islam Turki ketika itu merasa dizalimi,” tutur Taufik Damaskus.
Namun, mereka tidak pernah melakukan kontak dengan Atatürk.
Baginya, jika pemerintah Turki mengusulkan nama Ataturk sebagai nama jalan sebagai bentuk barter hubungan diplomatik kedua Negara.
Di mana nama Soekarno telah diberikan sebagai nama jalan di sana, pemerintah dan masyarakat Indonesia tentu bisa tidak menolak ini.***