KABAR BESUKI – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis ikut memberikan komentar terkait polemik Arteria Dahlan yang disebut-sebut telah melecehkan bahasa Sunda.
Sebagaimana diketahui, nama Arteria Dahlan saat ini tengah ramai jadi bulan-bulanan warganet usai meminta Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) dicopot hanya karena menggunakan bahasa sunda saat rapat.
Pernyataan Arteria Dahlan tersebut sempat viral di media sosial hingga menuai kecaman dari berbagai pihak.
Arteria Dahlan juga telah menyampaikan permintaan maafnya kepada seluruh masyarakat Sunda. Ia mengaku tak ada niat untuk mendiskreditkan bahasa sunda.
Namun sayangnya, permintaan maaf yang disampaikan oleh Arteria Dahlan tak cukup menutupi kesalahannya. Sebab, banyak orang yang justru mendesak agar Arteria mundur jabatannya sebagai anggota DPR hingga kader partai PDIP.
Polemik Arteria Dahlan ini juga mendapat sorotan tajam dari ketua MUI Cholil Nafis. Cholil Nafis menilai bahwa Arteria telah memberikan contoh yang buruk bagi masyarakat.
Cholil Nafis lantas meminta agar hal-hal semacam itu harusnya ditinggalkan terlebih Arteria Dahlan adalah seorang wakil rakyat.
“Baginian ini contoh buruk yang harus ditinggalkan,” tulis Cholil Nafis melalui cuitannya di Twitter @cholilnafis pada 22 Januari 2022.
Cholil Nafis bahkan mendesak PDIP agar memberikan sanksi untuk Arteria Dahlan. Karena menurutnya, permintaan maaf saja tidak cukup.
Hal ini karena, jika Arteria Dahlan tidak diberi sanksi maka ia takut jika kedepannya masyarakat akan menjadi semakin tidak percaya dengan PDIP selaku partai yang menaunginya.
“Tak cukup hanya meminta maaf tapi perlu diberi sanksi oleh partainya agar persepsi publik tak bergeser jadi anti partainya,” ujar Cholil Nafis.
Lebih lanjut, Cholil Nafis berpesan kepada seluruh anggota DPR agar lebih berhati-hati dalam bersikap serta memberikan contoh yang baik bagi masyarakat.
“Ini saran aja agar wakil rakyat memberi contoh baik kepada rakyat dengan kesantunan dan mencintai kekayaan bahasa,” pungkasnya.***