Pengakuan Mengejutkan Penghuni Kerangkeng Bupati Langkat, Bekerja Tanpa Upah dan Disiksa Diceburkan Kolam

26 Januari 2022, 08:43 WIB
Pengakuan penghuni kerangka manusia milik eks Bupati Langkat. //PMJ News/Migrant Care

KABAR BESUKI – Media sosial saat ini dihebohkan oleh ditemukannya sebuah kerangkeng manusia di rumah bupati nonaktif Langkat.

Kerangkeng manusia ini ditemukan pertama kali oleh penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di rumah bupati Langkat.

Menurut pengakuan bupati Langkat, kerangkeng manusia tersebut digunakan sebagai tempat rehabilitasi bagi para pecandu narkoba.

Baca Juga: Arya Saloka Pamer Rumah Baru Gaya American Classic, Ada Ruangan Rahasia yang Bikin Mata Terkejut

Tak hanya sebagai tempat rehabilitasi, kerangkeng tersebut juga digunakan sebagai tempat untuk membina anak-anak remaja yang melakukan kenakalan dan dititipkan oleh orang tuanya.

Namun setelah diselidiki lebih lanjut, Pihak Kepolisian Sumatera Utama menduga bahwa kerangkeng tersebut menjadi tempat perbudakan.

Dari hasil peneman pihak kepolisian Sumatera Utara ditemukan bahwa tempat rehabilitasi tersebut dijalankan tanpa izin.

“setelah ditelusuri bahwa bangunan telah dibuat sejak 2012 atas inisiatif bupati dan belum terdaftar dan belum memiliki izin sebagaimana diatur dalam Undang-Undang,” kata Ramadhan selaku kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Kepolisian Indonesia seperti dikutip Kabar Besuki dari Antara.

Baca Juga: Cara Melacak Lokasi Rumah Gebetan Tanpa Diketahui oleh Penghuni Hanya dengan HP, Berani Coba?

Ramadhan juga menjelaskan bahwa para penghuni kerangkeng tersebut juga dipekerjakan di pabrik kelapa sawit milik bupati Langkat.

Menurut pengakuan bahwa penghuni, mereka dipekerjakan di pabrik kelapa sawit tanpa diberi upah dengan maksud untuk membekali warga binaan dengan keahlian sebagai bekal setelah bebas dari pembinaan.

“Mereka tidak diberi upah, karena mereka dalam pembinaan tapi diberi pangan ekstra dan makan,” jelas Ramadhan.

Hal serupa juga disampaikan oleh Wakil Ketua KP, Nurul Ghufron. Nurul Ghufron juga mengatakan bahwa menurut hasil penyelidikan KPK, para penghuni mengaku bahwa mereka dipekerjakan tanpa diberi upah.

“Mereka menyampaikan bahwa bekerja dari jam 8 pagi sampai jam 6 sore, ketika ditanya apakah mendapatkan gaji, mereka tidak digaji,” kata Nurul Ghufron seperti dikutip dari Youtube tvOneNews_.

Tak hanya itu saja, Ghufron juga mengatakan bahwa para penghuni kerangkeng tersebut terlihat sangat ketakutan saat diajak berdialog oleh tim KPK.

“bahkan mereka tampak sangat ketakutan ketika menyampaikan keterangan ketika ditanya oleh tim penyidik KPK,” ujarnya.

Baca Juga: Menantu Habib Rizieq Dikabarkan Bebas Tapi Bingung Sedih atau Senang, Separuh Hatinya Masih di dalam Penjara

Lebih lanjut, Ghufron juga mengatakan bahwa  para penghuni mengaku mendapat siksaan jika tidak bekerja dengan baik.

Para penghuni mengatakan bahwa mereka sering diceburkan ke dalam kolam jika tidak bekerja dengan baik.

“Mereka menyampaikan bahwa jika ada masalah atau dipersalahkan, mereka disiksa dan diceburkan ke kolam di depan ruangan kerangkeng,” ungkapnya.

Ghufron berharap agar nantinya tindakan penyiksaan yang dialami oleh para penghuni kerangkeng ini bisa ditindak lanjuti oleh pihak kepolisian.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Antara YouTube TvOneNews

Tags

Terkini

Terpopuler