KABAR BESUKI – Cerita KKN di Desa Penari menjadi viral melalui thread oleh SimpleMan yang kemudian diangkat menjadi film dan berhasil menjadi film terlaris sepanjang masa hanya dalam waktu singkat.
Film KKN di Desa Penari adalah film horor Indonesia terbaru yang tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia sejak Sabtu 30 April 2022. Film KKN di Desa Penari diproduseri Manoj Punjabi dan disutradarai oleh Awi Suryadi yang mengadaptasi cerita viral dari akun Twitter SimpleMan.
Film KKN di Desa Penari ini dibintangi oleh Tissa Biani, Adinda Thomas, Achmad Megantara, Aghniyi Haque, Calvin Jeremy, M Fajar Nugraha, Kiki Narendra, Aulia Sarah, Aty Cancer, Diding Boneng, Dewi Sri dan Andri Mashadi Trinugraha.
Film KKN di Desa Penari ini mengisahkan tentang enam mahasiswa yang melaksanakan KKN di sebuah desa terpencil, Nur, Widya, Ayu, Bima, Anton, dan Wahyu tidak pernah menyangka kalau desa yang mereka pilih ternyata bukanlah desa biasa.
Banyak teori bermunculan terkait tempat asli kejadian ini dari berbagai pihak, pasalnya SimpleMan maupun seluruh tim yang terlibat di film tersebut tidak ada yang mengungkapkan di mana tempat asli kejadian yang menimpa mahasiswa KKN tersebut.
Pada Selasa, 17 Mei 2022, Erick Thohir mengunggah sebuah video dengan seorang penjaga dan pengelola Rowo Bayu Banyuwangi.
Video tersebut diambil saat Erick Thohir berkunjung ke Banyuwangi beberapa waktu lalu. Menurut Erick sendiri cerita KKN di Desa Penari sangat menarik digali.
Dalam video tersebut Bapak Sudirman selaku penjaga dan pengelola Rowo Bayu bercerita mengenai cerita KKN di Desa Penari yang diklaim terjadi di Desa Rowo Bayu.
“Ini jadi true story ya? Benar-benar kisah nyata? Bukan mitologi atau dongeng?” tanya Erick Thohir kepada Bapak Sudirman.
Bapak Sudirman menjelaskan bahwa cerita KKN di Desa Penari terjadi pada tahun 2008 di Desa Rowo Bayu. Mahasiswa KKN tersebut merupakan mahasiswa dari Surabaya dengan jumlah enam orang dalam satu kelompok.
Bapak Sudirman juga menceritakan bahwa dalam kasus tersebut dua orang diantaranya menjalin hubungan asmara, sehingga mereka menjelajah sampai ke luar situs. Sampai bertemu dengan seseorang, diajak ke rumahnya dan diberi suguhan.
Sang mahasiswa KKN tersebut diberitahu bahwa desa tersebut bernama Desa Penari oleh orang yang menjamunya. Bahkan ia juga diberi bungkusan oleh orang tersebut dengan dibungkus kertas koran.
Ketika sore tiba, mahasiswa KKN tersebut berpamitan untuk pulang, lalu menemui teman-temannya di Rowo Bayu. Dia bercerita bahwa di atas ada desa lain bernama Desa Penari, tetapi teman-temannya tidak percaya.
Ketika membuka oleh-oleh yang dia bawa tadi, dia terkejut ketika bingkisan tersebut ternyata dibungkus daun talas bukan kertas koran dan bingkisan tersebut berisi kepala Kera yang baru dipotong. Sang mahasiswa yang membawa bingkisan tersebut langsung pingsan, dan beberapa hari kemudian meninggal dunia, begitu pula sang kekasih yang juga meninggal satu bulan setelahnya.
Baca Juga: Kim Sae Ron dalam Penyidikan Polisi Akibat Mengemudi di Bawah Pengaruh Alkohol
“Begitulah kisah KKN di Desa Penari yang sesungguhnya versi kepala Desa Rowo Bayu. KKN tahun berapa tanggal berapa semuanya tercatat,” ungkap Bapak Sudirman seperti yang dikutip Kabar Besuki dari Instagram @ericktohir.
Bapak Sudirman juga menunjukkan foto sumur tempat kejadian KKN di Desa Penari tersebut. Unggahan tersebut juga diunggah ulang oleh sang produser film Manoj Punjabi.
“Apakah ini berarti tempat asli kejadian KKN di Desa Penari di Rowo Bayu Banyuwangi? Hmmmm,” tulis Manoj di Instagram pribadinya.***