Holywings Pakai Nama Muhammad untuk Promosi Minuman Keras, Ketua MUI Murka: Harus Diadili Biar Kapok

25 Juni 2022, 13:36 WIB
tanggapan cholil nafis soal holywings pakai nama muhamamd untuk promosi miras /Instagram @cholilnafis

KABAR BESUKI – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah, KH Cholil Nafis ikut memberikan komentar mengenai promosi Holywings soal minuman keras gratis bagi pemilik nama Muhammad dan Maria.

Sebagaimana diketahui, restoran dan bar Holywings mengadakan promosi minuman keras gratis bagi pemilik nama Muhammad dan Maria.

Promosi tersebut bisa didapatkan setiap hari Kamis bagi pemilik nama Muhammad dan Maria dengan menunjukkan identitas diri.

Baca Juga: Atalia Praratya Istri Ridwan Kamil Bagikan Unggahan Eril Ulang Tahun Hari Ini, Netizen Turut Panjatkan Doa

Namun sayangnya, promosi tersebut justru menuai kritik dari sejumlah pihak karena dianggap sebagai tindakan penistaan agama.

Promo minuman keras dari Holywings itu juga mendapat kritik tajam dari Ketua MUI, Cholil Nafis melalui cuitannya di Twitter, Cholil Nafis meminta agar pihak Holywings bisa segera diadili agar tak terjadi kesalahan yang sama.

“Orang gini ini harus dicarikan pengadilan dunia yang pas agar dia kapok,” kata Cholil Nafis seperti dikutip dari Twitter pribadinya pada 25 Juni 2022.

Baca Juga: Gempa Terkini: Gempa Bumi Magnitudo 4,9 SR Guncang Padang dan Painan

Cholil Nafis menilai bahwa Holywings telah melakukan kesalahan yang bertumpuk. Kesalahan yang dimaksud adalah melakukan promosi miras dengan menggunakan nama Muhammad dan Maria.

Menurutnya, menyematkan nama Muhammad dan Maria dalam promosi minuman keras telah memancing kemarahan publik.

“Pengin promosi dan dikenal produkna dg cara memancing marah orang ini kesalahan bertupuk, apalagi mirasnya sdh haram,” ujar Cholil Nafis.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Minggu 26 Juni 2022: Wisata Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi

Seperti yang sudah sering terjadi, Cholil Nafis menilai bahwa kejadian serupa akan langsung memantik emosi publik terutama dari umat muslim.

Namun menurutnya, kemarahan umat muslim ini seringkali disalah artikan oleh banyak orang dengan menyebut sebagai tindakan intoleran.

“Menguji dan memancing umat marah, lalu kalau umat ngamuk disalahkan dianggap tak toleran,” tegasnya.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Twitter @cholilnafis

Tags

Terkini

Terpopuler