Inilah Penjelasan dari 5 Definisi Tingkat Keparahan Gejala Pasien Covid-19

- 22 Januari 2021, 19:54 WIB
Alhamdulillah! Ciptakan Rekor , Hari ini  Pasien COVID-19 Sembuh bertambah 9.475 orang
Alhamdulillah! Ciptakan Rekor , Hari ini Pasien COVID-19 Sembuh bertambah 9.475 orang /Pixabay. Com/

KABAR BESUKI - Hampir satu tahun Covid-19 terjadi di Indonesia, dan sudah banyak korban yang berjatuhan.

Tingkat keparahan gejala penyakit Covid-19 perlu dilakukan penanganan yang sesuai untuk pasien.

Ternyata keparahan pasien Covid-19 berdasarkan tingkatan dibagi menjadi lima. dan inilah definisi tingkat keparahan pasien Covid-19.

Baca Juga: Inilah Ciri-ciri Beras Kadaluarsa dan Perhatikan Cara Menyimpannya Agar Awet

Tingkat derajat keparahannya terbagi lima:

  • Pertama tanpa gejala
  • Kedua gejala ringan seperti batuk
  • Pilek
  • Sakit tenggorokan
  • Demam, dan pegal-pegal

Jika tingkat keparahan sedang, yaitu saat seseorang sudah mengalami pneumonia yang menyebabkan sulit bernapas hingga terasa berat, bahkan sesak.

Tahukah anda apa itu pneumonia? Pneumonia adalah terminologi umum terhadap suatu peradangan yang terjadi di paru-paru akibat infeksi dari mikroorganisme, seperti virus, bakteri, ataupun jamur.

Baca Juga: Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Mengalami Perkembangan, Total 45.471 Dinyatakan Sembuh

Kasus yang berat, yaitu pneumonia yang sudah disertai dengan kondisi berkurangnya saturasi oksigen dalam darah yang nilainya kurang dari 93. Pada orang yang sehat, tingkat saturasi oksigen yang normal adalah 95 hingga 100.

Pada kasus COVID-19 kategori kritis, yaitu kasus pneumonia pada pasien sudah sangat berat.

Sehingga menimbulkan gagal pernapasan dimana seseorang harus menggunakan bantuan ventilator untuk bernapas.

Pneumonia akibat COVID-19 membuat paru-paru terjadi peradangan dan pembengkakan akibat infeksi virus SARS CoV 2.

Paru-paru akan mengalami peradangan yang luas, kalau ada pembengkakan, ada infeksi, juga akan ada gangguan pada proses pertukaran oksigen.

Oksigen yang masuk ke dalam paru-paru akan terganggu dan bisa terjadi gangguan pengembangan organ paru yang membuatnya tidak bisa mengembang maksimal ketika terjadi peradangan.

Baca Juga: Jadwal Liga Spanyol Jornada 20 Live di Bein Sports, Ada Big Match Atletico vs Valencia

Jika virus SARS CoV 2 sudah menginfeksi ke saluran pernapasan bawah seperti paru-paru. Apabila infeksi virus hanya terjadi di saluran pernapasan atas, gejala yang ditimbulkan hanya berupa gejala ISPA seperti pilek, sakit tenggorokan, atau batuk.

Orang yang pulih dari COVID-19 berisiko mengalami gangguan pada paru-parunya, salah satunya menyebabkan paru tidak bisa mengembang dengan sempurna. Hal ini menyebabkan penyintas COVID-19 bisa mengalami gangguan kondisi kebugaran seperti cepat lelah.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x