Network
KABAR BESUKI – Pemerintah Kerajaan Inggris memberlakukan peraturan untuk setiap anggota keluarga yang memiliki anak berstatus pelajar atau mahasiswa untuk mengikuti rapid test COVID-19 per orang sebanyak dua kali dalam sepekan.
Pada pekan sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johson telah menetapkan rencana bertahap untuk mengakhiri pandemi COVID-19 yang masih berlangsung di tanah Britania Raya, terutama setelah ditemukannya varian baru pada Desember 2020 lalu.
Johnson mengatakan, diberlakukannya kembali pembelajaran tatap muka di sekolah atau kampus akan menjadi langkah awal yang rencananya akan dilaksanakan mulai Senin, 8 Maret 2021 mendatang.
Baca Juga: Jangan Kaget! Ini Tanda-Tanda yang Menunjukkan Bahwa Anda Seorang Paranormal
Dia merekomendasikan untuk menggunakan pendekatan “hati-hati” ketika kebijakan tersebut diberlakukan agar kasus positif COVID-19 dapat ditekan, sehingga pemerintah setempat tidak perlu menerapkan kebijakan lockdown.
Menurut Johnson, pihaknya akan mencoba menerapkan kebijakan pembelajaran tatap muka dengan pembatasan jumlah partisipan peserta didik dalam satu ruangan kelas untuk mencegah terjadinya kerumunan.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Inggris menyebutkan bahwa alat rapid test yang siap digunakan oleh pelajar atau mahasiswa beserta keluarga akan segera didapatkan mulai Senin, 1 Maret 2021 besok.
Alat tersebut rencananya akan didistribusikan ke lebih dari 500 tempat (dalam hal ini sekolah dan kampus). Selain itu, rapid test juga akan tersedia di sejumlah area perkantoran dan fasilitas umum.
Pelajar dari tingkat sekolah menengah dan mahasiswa akan menjalani rapid test COVID-19 selama dua kali dalam sepekan. Tes awal akan dilaksanakan di sekolah atau kampus, sebelum mereka dites secara mandiri di rumah masing-masing.
