Network
KABAR BESUKI - Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal, resmi dicabut Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi juga mengatur penanaman modal untuk minuman beralkohol atau miras yang dibolehkan investasinya di Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara serta Papua.
Hal tersebut ada dalam salinan Perpres yang ditetapkan pada 2 Februari 2021 lalu. Presiden Jokowi mengatakan, beliau telah encabut lampiran dalam Perpres tersebut setelah menerima masukan dari ulama, organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan sejumlah pemerintah daerah.
Diketahui sebelumnya, terkait investasi miras sedang ramai dibicarakan hingga menyebabkan pro dan kontra ditengah masyarakat.
Baca Juga: Innallillahi! Rina Gunawan Meninggal Dunia, Melly: Orang yang Paling Rajin Ngingetin Aku Soal Ibadah
Mulai dari masyarakat dan juga para tokoh-tokoh juga banyak yang meminta supaya pemerintah tidak memberikan fasilitas terhadap investasi miras. Hal ini beralasan karena sangat bertentangan dengan norma-norma agama yang dianut oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
Sebab, banyak sekali yang mengkaitkan investasi miras dengan agama, membuat mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean turut menanggapi hal ini dengan menyebut bahwa kaum munafik akan terus membela diri soal mabuk agama dan mabuk miras.
"Kaum munafik itu akan terus membela diri soal mabuk agama dengan mabuk miras. Saya paham dan bisa mengerti, karena memang begitulah orang munafik," cuit Ferdinand, seperti dikutip dari salah satu cuitan di akun Twitter @FerdinandHaean3 pada 2 Maret 2021, sebagaimana dikutip dari PORTAL JEMBER dengan judul "Jokowi Cabut Perpres Miras, Ferdinand Hutahaean: Neraka Akan Lebih Banyak Dihuni Kaum Munafik yang Mabuk Agama"
Baca Juga: Denny Darko Ramalkan Nasib Indonesia di Masa Depan, Orang Semakin Lama Jauh dari Jurang Kemiskinan
