Dianggap Terlalu Dini dan Tidak Realistis, WHO Peringatkan Covid-19 Mungkin Tidak Akan Berakhir di Tahun Ini

- 3 Maret 2021, 09:55 WIB
WHO
WHO /Xinhua

KABAR BESUKI - Virus corona telah menjangkit jutaan orang di seluruh dunia, dan sudah setahun lebih sejak pertama kali virus tersebut ditemukan di Wuhan.

Saat ini Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah positif Covid-19  dan jumlah angka kematian akibat Covid-19 yang terbanyak di Asia Tenggara.

Vaksin Covid-19 juga sudah dikembangkan di banyak negara dan proses vaksinasi mulai berjalan hampir di setiap penjuru dunia.

Baca Juga: Hati-Hati! 7 Jebakan Pola Pikir Menyesatkan Ini Bisa Menyeretmu ke Jurang Kehidupan yang Paling Dalam

Namun hal tersebut rupanya tidak cukup untuk menghentikan penyebaran virus corona begitu saja.

Dilansir Kabar Besuki dari The Guardian, direktur eksekutif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr Michael Ryan mengatakan bahwa krisis virus corona mungkin tak akan berakhir pada akhir tahun ini.

Ia juga mengatakan bahwa meski beberapa negara mengalami pengurangan jumlah kasus positif akibat dari lockdown dan vaksinasi, hal tersebut terlalu "prematur" dan "tidak realistis" untuk berkesimpulan.

"Akan sangat prematur (dini), dan saya pikir akan sangat tidak realistis, untuk berpikir bahwa kita akan selesai dengan virus ini di akhir tahun," kata Ryan dalam siaran pers di Jenewa.

Menurutnya, vaksinasi orang-orang yang paling rentan seperti tenaga kesehatan akan mengurangi "tragedi dan ketakutan".

Selain itu vaksinasi juga dapat membantu rumah sakit yang membludak agar lebih mudah ditangani.

Namun Ryan juga menjelaskan bahwa virus corona masih tetap yang memegang kontrol.

Jumlah infeksi virus corona secara global meningkat lagi pada minggu, pertama kalinya dalam dua bulan terakhir.

Baca Juga: Wow! Jokowi Terima Hadiah Lukisan Langka Berwajah Sultan Arab, 'Pemuka Besar Agama Penyembah Katak' Cek Fakta

WHO melaporkan peningkatan kasus terjadi di Amerika, Eropa, Asia Tenggara, dan Mediterania timur.

"Hal ini mengecewakan, tapi tidak mengejutkan" kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus selaku Direktur Jenderal WHO.

"Kita sedang bekerja lebih baik untuk memahami kenaikan transmisi tersebut. Sebagian terjadi akibat pelanggaran tindakan pencegahan, sirkulasi varian berkelanjutan, dan orang-orang mulai lengah (terhadap virus corona)," jelas Tedros.

Ia mengatakan jika negara hanya mengandalkan vaksin, maka itu adalah sebuah kesalahan.

Menurutnya kesadaran dari masyarakat untuk mematuhi peraturan kesehatan adalah pondasi utama penanggulangan Covid-19.

Tedros juga menyayangkan ketidakrataan pembagian vaksin di seluruh dunia. Contohnya adalah pada Senin 1 Maret kemarin, dosis pertama vaksin baru diterima di Pantai Gading dan Ghana. Padahal negara-negara lain sudah banyak yang memperoleh akses vaksin.

Baca Juga: Ingin Jokowi 3 Periode, Orang Gila Ngamuk 'Masa lu yang Waras Ngadrun hahaha' Mengejutkan Cek Fakta Ini

Ia juga menyayangkan jika di beberapa negara, vaksin diutamakan untuk orang-orang muda yang masih sehat daripada tenaga kesehatan dan lansia.

Dia memperingatkan jika negara tidak sedang berpacu dengan negara lainnya, tetapi berpacu untuk melawan virus corona.

"Kami meminta semua negara untuk menjadi bagian dari upaya global untuk menekan penyebaran virus dimanapun," ujar Tedros.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: The Guardian


Tags

Terkini