KKP Selidiki Penyebab Mamalia Laut Yang Terdampar Massal di Laut Indonesia, Ternyata Gara-Gara Ini!

- 7 Maret 2021, 10:45 WIB
 pexels // user : Andre Estevez
pexels // user : Andre Estevez //Aliefa /

KABAR BESUKI - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerja sama dengan beberapa lembaga dan sejumlah pakar kelautan menyelidiki sejumlah kasus penyebab terdamparnya mamalia laut secara massal di berbagai wilayah di Indonesia.

"Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kejadian serupa (seperti paus pilot yang terdampar massal di Madura) tidak terulang lagi di masa mendatang," kata Tb Haeru Rahayu selaku Direktur Jenderal Tata Ruang Laut KKP.

Haeru Rahayu menyatakan hal tersebut dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, pada hari Minggu tanggal 7 Maret 2021.

Ia mengatakan hal itu sejalan dengan arahan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono untuk menjamin kelestarian biota laut dan keberlanjutan masyarakatnya demi kesejahteraan bangsa dan generasi mendatang.

Baca Juga: Peresmian Pembangunan Masjid Raya Sheikh, Karena Jokowi Sangat Berarti Bagi Pemerintahan Uni Emirat Arab 'UEA'

Memang, kata dia, mamalia laut merupakan biota laut yang terancam punah dan statusnya telah dilindungi sepenuhnya baik secara nasional maupun internasional.

Tb. Haeru Rahayu menjelaskan bahwa perairan Indonesia merupakan salah satu jalur migrasi mamalia laut (paus, lumba-lumba, duyung) ke seluruh dunia.

Dari 90 jenis mamalia laut yang ada di dunia, terdapat sejumlah 35 diantaranya ada di perairan Indonesia.

Salah satu ancaman mamalia laut di Indonesia adalah banyaknya mamalia laut yang terdampar di perairan Indonesia dari waktu ke waktu, ”ujarnya.

Baca Juga: Whatsapp Akan Menambah Fitur Panggilan Suara dan Video-Call Melalui Versi Desktop Komputer Serta Laptop

Menurut Data KKP dari Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut (KKHL) mencatat tahun 2015 sebanyak 103 mamalia laut terdampar, kemudian tahun 2016 ada 255 ekor, tahun 2017 ada 143 ekor, tahun 2018 154, tahun 2019 sebanyak 142 ekor, dan tahun 2020 tahun 2020. hingga 107 kepala.

Sedangkan sejak 2021 hingga Februari tercatat 66 individu mamalia laut terdampar, termasuk kasus terdampar 52 paus pilot di Desa Patereman, Modung, Bangkalan, Madura, beberapa waktu lalu.

Dijelaskannya, kecepatan dan ketepatan penanganan setiap kejadian kehidupan terdampar sangat penting dan berdampak besar terhadap keselamatan biota laut tersebut.

Dilansir Kabar Besuki dari ANTARA, Mengetahui penyebab mamalia laut terdampar sangat penting untuk di masa mendatang.

Oleh karena itu, mengundang pakar dari Unair, IPB, WSI (Whale Stranding Indonesia), RASI (Rare Aquatic Species Indonesia) dan Flying Vet untuk membahas fenomena ini.

Danielle Kreb selaku Ahli biologi Yayasan Konservasi RASI mengatakan upaya mengungkap keberadaan mamalia laut sangat penting untuk keseimbangan ekosistem laut.

Baca Juga: Cara Mematikan Komputer Secara Otomatis Memakai TImer dengan Menggunakan Perintah di Command Prompt

Menurutnya, mamalia laut memberikan kontribusi ekologis yang sangat penting bagi ekosistem darat dan bagi manusia yang memanfaatkan atau berasosiasi dengan biota tersebut.

Sementara itu, Peneliti Whale Stranding Indonesia (WSI) Putu Lisa Mustika mengatakan secara umum ada 11 penyebab mamalia laut terdampar, yakni terjebak pada saat air surut, penyakit, predator, kebisingan, aktivitas penangkapan ikan, tertabrak kapal, pencemaran laut, gempa dasar laut. , kondisi cuaca ekstrim, pertumbuhan ganggang dan badai matahari.

Sementara itu, tambah pembicara FPIK IPB Adriani Sunudin, Selat Madura merupakan habitat lindung yang ideal bagi mamalia laut.

Berdasarkan data oseanografi, pada saat kejadian kondisi perairan cenderung sejuk akibat pengaruh hujan ekstrim di seluruh Jawa, Sumatera dan Kalimantan dengan kondisi salinitas rendah.

Baca Juga: Usai Menikah, Reza Arap dan Wendy Walters Bongkar Blak-blakan Malam Pertamanya, Ternyata Begini

Berdasarkan pendekatan patologis, peneliti FKH Unair Bilqisthi Putra mengatakan, penyebab kematian mamalia laut terdampar antara lain emosi, dehidrasi, sengatan matahari, dan stres pernapasan.

Untuk menentukan penyebab pasti paus pilot terdampar, harus ada judul kasus di masing-masing pihak ilmuwan / ahli, kata Bilqisthi.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini