KABAR BESUKI - Harga minyak stabil pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), membalikkan sesi tertinggi di atas US $ 70 per barel setelah serangan terhadap fasilitas minyak di Arab Saudi membuat harga turun.
Tertinggi tersebut untuk pertama kalinya sejak dimulainya pandemi COVID -19.
Kontrak berjangka Brent untuk pengiriman Mei turun $ 1,12, atau 1,6 persen, menjadi ditutup pada $ 68,24 per barel.
Baca Juga: Emas Anjlok! Lagi-Lagi Sedang Tertekan oleh Imbal Hasil dan 'Greenback'
Brent naik menjadi $ 71,38 per barel pada awal perdagangan Asia, tertinggi sejak 8 Januari 2020.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat untuk pengiriman April turun $ 1,04, atau 1,6 persen, menjadi $ 65,05 per barel. WTI mencapai sesi tertinggi $ 67,98 per barel, tertinggi sejak Oktober 2018.
Harga Brent dan WTI telah naik selama empat sesi berturut-turut.
Pasukan Houthi Yaman pada Minggu menembakkan drone dan rudal ke jantung industri minyak Arab Saudi, termasuk fasilitas Saudi Aramco di Ras Tanura, yang penting untuk ekspor minyak.
Baca Juga: Kabar Gembira! Empat Orang Positif Terjangkit Mutasi Corona B117, Kondisinya Dinyatakan Sembuh