Network
KABAR BESUKI - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menegaskan bahwa produk hortikultura cabai Banyuwangi mempunyai kualitas yang tinggi.
“Banyuwangi adalah sentra cabai nasional. Terkait viral ada cabai dicat, kami yakin itu hanya oknum yang ingin mengambil keuntungan. Jika itu benar, kita semua menyesalkan. Kita percayakan proses penyelidikannya ke pihak kepolisian," kata Ipuk seusai membagikan bibit cabai ke kelompok wanita tani di Desa Setail, Senin 22 Maret 2021.
Menurut Ipuk, selain merugikan konsumen, tindakan itu akan merugikan para petani dan pelaku usaha cabai di Banyuwangi. Mengingat Banyuwangi sebagai salah satu sentra cabai di Indonesia.
Baca Juga: KPK Nilai Pengkategorian Limbah FABA Sebagai B3 Berpotensi Tingkatkan Resiko Korupsi
"Sebenarnya tidak perlu melakukan hal tersebut, produksi cabai di Banyuwangi sangat berlimpah. Kami yakin, ini hanya kelakuan oknum. Petani Banyuwangi sangat dirugikan dengan tindakan itu. Dan saya yakin itu bukan tindakan petani, karena tidak mungkin petani melakukan hal yang merugikan dirinya sendiri," kata Ipuk.
Masih teringat jelas beberapa waktu lalu beredar video viral cabai di cat warna orange yang membuat geger Banyuwangi. Berdasarkan video yang di unggah di Facebook tersebut cabai yang digoreng terkelupas catnya hingga membuat penggorengan yang dipakai berubah warna menjadi orange pekat dan kental.
Baca Juga: Persoalan Izin Prosesi Akad Nikah Pasangan Aurel-Atta, Pemkot Jakarta Pusat Menunggu Pencatatan KUA
Hal tersebut sempat membuat geram si pembeli, cabai yang dibeli tersebut berasal dari tukang sayur keliling. Atas kejadian tersebut sang pembeli merasa dirugikan dan berfikiran bahwa yang mengecat cabai tersebut ingin membunuh orang dengan cat tersebut.
Cairan dari cat mengandung banyak bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh, apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mengalami kerusakan organ dalam akibat cairan kimia kandungan dari cat tersebut.
