Festival Susur Sungai di Bendung Karangdoro, Kegiatan Edukasi untuk Menjaga Keasrian Ekosistem Sungai

- 24 Maret 2021, 05:30 WIB
Foto: Festival susur sungai Banyuwangi.
Foto: Festival susur sungai Banyuwangi. /Dicky S//Instagram/@banyuwangi_kab

KABAR BESUKI - Mengajak warga melakukan konservasi sungai, Kabupaten Banyuwangi menggelar kegiatan Susur Sungai. Kegiatan ini digelar di Bendung Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, pada hari Senin, 22 Maret 2021.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani membuka langsung kegiatan konservasi tersebut.

Diikuti 100 peserta mulai dari anak-anak hingga dewasa, Festival Susur Sungai diwarnai berbagai kegiatan positif. Peserta diajak menyusuri sungai Karangdoro sejauh 1,5 kilometer sembari membersihkan sampah.

Baca Juga: Inilah Jenis Permainan Tradisional yang Memupuk Kekompakan Namun Sudah Terkikis oleh Jaman Modern

Juga ada kegiatan penaburan benih ikan serta penanaman pohon di sekitar sungai, lomba fotografi, dan menggambar lokasi Bendung Karangdoro siswa sekolah. Tak hanya itu, peserta dan masyarakat di sekitar lokasi juga mendapatkan edukasi tentang lingkungan.

“Kami mengapresiasi kegiatan ini karena diinisiasi sendiri oleh warga setempat. Saya harap ini bisa berkelanjutan, bahkan kalau bisa dijadikan agenta tahunan,” kata Ipuk.

Ipuk mengatakan  keberadaan sungai di tengah kota sejatinya bisa menambah eksotisme wajah kota. Sungai yang bersih, sehat dan bebas dari sampah pada akhirnya akan memberikan dampak positif bagi kelestarian lingkungan sekitar dan membawa perbaikan kualitas hidup masyarakat.

Baca Juga: Setelah Vaksin Covid-19, 80 Persen Tentara AL Australia Alami Efek Samping Parah [Cek Fakta]

“Aliran sungai yang bersih dan tertata tidak hanya memperkecil potensi terjadinya banjir saat hujan. Lebih dari itu, sungai mampu memberikan dampak sosial dan menggerakan ekonomi masyarakat. Tak terkecuali di Bendung Karangdoro yang dari sisi historisnya juga sangat mendukung sebagai destinasi wisata alternatif di kawasan ini,” kata Ipuk.  

Bendung Karangdoro sendiri merupakan salah satu bangunan irigasi peninggalan Belanda  dibangun tahun 1921. Dalam sejarah yang tercantum di koran Belanda, disebutkan pernah terjadi banjir besar di kawasan ini pada 1929. Bendungan pun rusak berat dan pada 1935 dimulai proses renovasi. Bendung resmi difungsikan kembali oleh kolonial Jepang pada tahun 1942.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: banyuwangikab.go.id


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah