KABAR BESUKI – Terkait rencana pemerintah yang ingin melakukan impor beras, Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur meminta untuk melakukan pengkajian ulang.
Mereka khawatir keputusan ini dapat mencederai harapan petani, sementara di daerah Situbondo setiap tahunnya selalu surplus beras hingga 80 ribu ton.
“Rencana pemerintah mengimpor beras mohon dipertimbangkan kembali, karena di daerah kami selalu surplus beras setiap tahunnya,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Situbondo, Sentot Sugiyono di Situbondo, pada hari Jumat.
Tercatat, pada bulan Maret ada sekitar 8.112 hektar sawah di Situbondo yang siap panen, sedangkan pada April 2021, juga tercatat 7.203 hektar lahan yang siap panen. Dikutip dari Antara News Jatim pada Maret sampai April 2021, Kabupaten Situbondo akan alami panen raya.
Sentot melanjutkan, saat ini di tengah wacana impor beras yang kian menguat, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan setempat disibukkan dengan upaya stabilisasi harga gabah di tengah panen raya.
Upaya yang sedang menyibukkan mereka ini dilakukan guna mengantisipasi anjloknya harga gabah petani.
Sementara di beberapa pekan terakhir, katanya, ada kecenderungan pengusaha beras mulai memainkan harga gabah dengan cara membeli di bawah ketentuan harga pokok penjualan (HPP).