Pengiriman Vaksin ke Indonesia Mengalami keterlambatan, Bio Farma Minta Kemenlu Terkait Embargo

- 29 Maret 2021, 20:53 WIB
foto: ilustrasi vaksin
foto: ilustrasi vaksin /Prasetyo Bagus P//pexels/artem-podrez

KABAR BESUKI – Hingga saat ini, Indonesia telah melakukan lebih dari 7 juta vaksinasi tahap pertama dan lebih dari 3 juta vaksinasi tahap kedua yang merupakan versi lengkap prosedur vaksinasi, data per Senin, 29 Maret 2021.

Diketahui, PT Bio Farma (Persero) meminta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk bisa melakukan diplomasi dengan India terkait embargo vaksin COVID-19 AstraZeneca dan Novavax.

Langkah itu dinilai perlu dilakukan guna memastikan pasokan dua vaksin tersebut bisa masuk ke Indonesia guna menjaga laju program vaksinasi nasional.

Baca Juga: Resmi! Raffi Ahmad Beli Cilegon United, Ini Pendapat Pengamat Sepak Bola

Baca Juga: Terasa Nikmat Saat Memakannya, Ternyata 7 Kombinasi Makanan Ini Tidak Baik Jika Dikonsumsi Secara Bersamaan

Baca Juga: Terobosan Baru! Facebook dan Google Berencana Memasang Kabel Bawah Laut Untuk Menghubunggkan Asia dan Amerika

"Kami sedang koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk juga bisa melakukan diplomasi, bagaimana seandainya suplai ke Indonesia yang sudah terjadwal bisa dilakukan sesuai jadwal," kata Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI dikutip dari Antara.

Honesti menjelaskan, menyusul lonjakan kasus Covid-19 di Eropa dan India, utamanya India yang merupakan produsen vaksin terbesar dunia, maka negara tersebut tengah melakukan pemenuhan kebutuhan untuk dalam negeri mereka.

Dengan kondisi tersebut, pengiriman vaksin ke Indonesia akan mengalami keterlambatan.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah