KABAR BESUKI – Orang sarkastik atau orang yang suka menyindir biasanya tidak disukai oleh orang lain. Seseorang yang memiliki sikap sarkas seringkali berkata-kata pedas, agak keras, cenderung mengkritisi, jujur, dan seringkali menyakiti perasaan orang lain.
Orang yang sarkastik cenderung tidak disukai orang lain karena gaya bicara dan ucapannya yang sering menyakiti perasaan orang lain. Orang sarkas biasanya suka ceplas-ceplos sehingga banyak yang tersindir dan tersinggung dengan ucapannya.
Meski perkataan yang diucapkan sering menyakiti hati orang lain dan membuatnya dibenci banyak orang. Namun ternyata, orang sarkastik tidak selalu buruk. Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki sifat sarkastik dianggap lebih cerdas.
Baca Juga: Tips Jitu untuk Menyukai Pekerjaan, Meskipun Bukan Impian Pekerjaan Anda
Dilansir Kabar Besuki dari Lifehack, berikut beberapa alasan yang mendasari orang sarkas dianggap sebagai orang yang lebih cerdas.
Memiliki Otak yang Lebih Tajam
Orang yang sarkas dianggap bisa membaca situasi yang ganjil dan kadang tidak terpikirkan oleh oleh orang lain. Inilah yang membuktikan bahwa mereka memiliki otak yang bekerja lebih keras dari orang lain.
Richrad Chin dalam artikelnya menyatakan bahwa otak manusia perlu bekerja lebih keras untuk mengerti, menggunakan dan menempatkan kata-kata sebagai ucapan sarkastik. Dan hal ini tak mudah dilakukan bagi orang biasa.
Lebih Kreatif dan Cerdas
Orang sarkastik biasanya mengekspresikan dirinya dengan jujur dan natural. Mereka mencari solusi yang kreatif meski terkadang menimbulkan banyak konflik.
Mudah Memecahkan Masalah
Orang yang sarkas juga menjadi orang yang mampu memecahkan masalah. Mereka lebih tangguh, paham dengan situasi dan lebih rasional. Ketika mereka dihadapkan dengan masalah, mereka tidak menganggapnya sebagai beban dan bisa menyelesaikannya tanpa mengeluh.
Baca Juga: Miliki Aura Positif, Inilah 5 Zodiak yang Selalu Menarik Perhatian Semua Orang yang Ditemui
Tidak Mudah Tersinggung
Orang yang sarkastik juga tidak mudah tersinggung. Mereka cukup cerdas untuk membedakan ejekan dan guyonan. Mereka juga cukup cerdas untuk tidak mengambil hati omongan pedas yang ditujukan kepadanya.
Otak Lebih Sehat
Menurut seorang peneliti bernama Katherine Rankin dari University of California , San Fransisco mengatakan bahwa, orang yang tidak mampu bertahan menerima omongan kasar kemungkinan besari lebih cepat mengalami kemunduran kemampuan otak.
Sebalinya, orang yang sarkas umumnya lebih tahan terhadap kata-kata pedas atau kasar dan membuat mereka lebih bisa mempertahankan fungsi otak dengan baik.
Meski orang yang sarkas dianggap lebih cerdas dari orang biasanya, namun sebaiknya mereka tahu kapan saatnya memakai hati, perasaan, pikiran dan kecerdasaannya untuk menghadapi suatu kondisi.***