KABAR BESUKI - Salah satu kenyataan yang tidak menguntungkan dalam memerangi COVID-19 yang telah diungkapkan para ahli adalah bahwa efek virus tidak berakhir ketika karantina 14 hari Anda berakhir.
Penyakit COVID jangka panjang yang dialami pasien paling sering kelelahan, kehilangan rasa dan bau, kesulitan bernapas, dan nyeri otot, menurut penelitian Februari di University of Washington.
Tetapi sekarang, sebuah studi baru dari Universitas Oxford menemukan bahwa sepertiga orang yang pernah menderita COVID terus menderita gejala yang sangat mengkhawatirkan selama berbulan-bulan.
Baca Juga: Apakah Orang yang Sedang Sakit Tidak Diwajibkan Berpuasa Ramadhan? Ini Ulasannya!
Baca Juga: 1 Pasien Positif Terjangkit COVID-19 Berpotensi Mampu Menginfeksi 400 Orang
Baca Juga: Penelitian Mengungkapkan, Olahraga Lari Ternyata Bisa Buat Panjang Umur, Ini Alasannya!
Sepertiga dari pasien COVID didiagnosis dengan gangguan neurologis atau psikologis
Sebuah studi 6 April yang diterbitkan oleh The Lancet Psychiatry menemukan bahwa 34 persen orang yang menderita COVID menerima diagnosis gangguan neurologis atau psikologis setelah infeksi.
Studi ini hanya memeriksa apa yang terjadi hingga enam bulan setelah diagnosis COVID, jadi para peneliti perlu melanjutkan studi mereka untuk mencari tahu apa yang ada di luar kerangka waktu tersebut terkait dengan kondisi ini.