Sejumlah 34 Persen Pasien COVID-19 Memiliki Hal Ini Pada Dirinya, Apakah Anda Salah Satunya?

- 8 April 2021, 17:59 WIB
Ilustrasi covid-19
Ilustrasi covid-19 /Pixabay/rottonara/

"Ini adalah topik yang sangat penting karena ada kekhawatiran yang cukup besar mengenai COVID-19 sebagai 'penyakit otak'," kata Musa Sami, MD, seorang profesor klinis psikiatri di University of Nottingham.

Dia mencatat bahwa ada beberapa faktor yang dapat berkontribusi mengapa begitu banyak pasien COVID mengalami gejala yang menetap ini, termasuk stres psikologis, lama tinggal di rumah sakit, dan karakteristik penyakit itu sendiri.

Gangguan tersebut berkisar dari kecemasan hingga stroke.

Baca Juga: Rambut Botak, Inilah Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Baca Juga: Berdasarakan Astrologi, 5 Zodiak Ini Paling Baperan dan Mudah Jatuh Cinta, Kamu Termasuk?

Baca Juga: 'Apa-apaan Ini' Muhammadiyah Menolak Vaksinasi Pemilik KTP Non Islam? [Cek Fakta]

Diagnosis neurologis dan fisiatrik yang paling umum diterima pasien setelah COVID adalah kecemasan, yang ditemukan pada 17 persen orang yang terkena virus, diikuti oleh gangguan mood, ditemukan pada 14 persen pasien.

Sekitar satu dari 50 pasien COVID mengalami stroke iskemik, yaitu pembekuan darah yang memengaruhi otak.

Diagnosis neurologis dan psikiatri lain yang dilaporkan termasuk demensia, gangguan psikotik, gangguan penggunaan zat, dan insomnia.

"Ini adalah data dunia nyata dari sejumlah besar pasien. Mereka mengkonfirmasi tingginya tingkat diagnosis kejiwaan setelah COVID-19 dan menunjukkan bahwa gangguan serius yang mempengaruhi sistem saraf (seperti stroke dan demensia) juga terjadi," kata Paul Harrison, DM, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Best Life Online


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x