Network
KABAR BESUKI – Mempunyai hewan peliharaan tak hanya menyenangkan, tetapi sangat berpengaruh untuk kesehatan mental dan tubuh. Tetapi, jika hewan peliharaan tidak dirawat dengan baik, akan menyebabkan penularan seperti bakteri, virus dan patogen lain.
Tetapi beberapa masalah kesehatan lain juga dapat menyerang pemilik, seperti alergi. Tetapi, John Costa yang merupakan direktur medis Praktek Alergi dan Imunologi Klinis di Rumah Sakit Wanita dan Brigham di Boston mengatakan bahwa orang yang alergi terhadap hewan peliharan, tetap dapat hidup bahagia bersama mereka.
Alergi hewan peliharaan adalah suatu kondisi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap protein hewani tertentu. Reaksi ini terkadang memicu peradangan sehingga menyebabkan bersin, hidung berlendir dan gejala lain.
Baca Juga: Jangan Dilaminating! Begini Cara Tepat Menyimpan Dokumen Penting Biar Aman
Biasanya, seseorang dapat aleri dengan hewan peliharaan yang berbulu semacam kucing dan anjing. Kucing dan anjing memiliki protein unik dalam air liur, keringat, urin, dan kulitnya yang dapat memicu reaksi alergi pada manusia.
Saat keringat, air liur, dan urine mengering di bulu hewan peliharaan mereka membentuk lapisan yang disebut kerak, yang memiliki alergen. Kerak itu mengering, retak, dan jatuh ke karpet, furnitur, dan pakaian sehingga serpihannya dapat terhirup atau berpindah dari tangan ke hidung.
Kucing dan anjing mengeluarkan alergen yang berbeda. Seseorang bisa alergi pada salah satunya tetapi tidak pada yang lain. Hal ini terjadi karena seseorang tersebut terpapar alergen dari waktu ke waktu, termasuk serbuk sari, debu, dan jamur.
Baca Juga: Gubernur Kaltim: Pak Jokowi Pasti Masuk Surga Karena Pindahkan Ibu Kota, Tidak Usah Beramal Ibadah
Selain itu, seiring bertambahnya usia hewan peliharaan atau kesehatannya menurun, mereka dapat membuat lebih banyak alergen daripada sebelumnya. Di sisi lain, hewan yang dikebiri menghasilkan lebih sedikit alergen.
