Batasi Penggunaan Ponsel! Sindrome Smartphone Pinky Mengintai, Ini Pengertian dan Penjelasannya

- 12 April 2021, 18:28 WIB
ilustrasi Sindrome smartphone pinki, sindrome karena terlalu sering gunakan Hpl - pixabay
ilustrasi Sindrome smartphone pinki, sindrome karena terlalu sering gunakan Hpl - pixabay /jeshoots-com-264599

KABAR BESUKI - Selama masa karantina penggunaan ponsel pintar meningkat drastis setiap harinya, hal ini ternyata dapat menyebabkan kelainan pada jari khususnya kelingking yang disebut dengan smartphone pinky. 

Setiap orang rata-rata menghabiskan lebih dari lima jam sehari dalam menggunakan ponsel pintar. Dengan adanya masa karantina, tentu jumlah jam penggunaannya lebih meningkat.

Penggunaan ponsel untuk keperluan sehari-hari rasanya menjadi sesuatu hal yang tidak bisa dipisahkan.

Baca Juga: Kemendikbud Luncurkan Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Kuota Hanya 20.000, Ini Cara Daftarnya!

Mulai usia muda hingga tua, kini hampir sebagian besar orang sudah memiliki ponsel baik itu untuk berkomunikasi maupun untuk bekerja.

Namun ternyata efek dari pengguaan ponsel terlalu lama tak hanya merusak mata, tapi juga bisa mengubah bentuk jari kelingking melengkung atau dikenal dengan sindrom smartphone pinky.

Menurut data tentang masalah pada jari kelingking atau yang disebut pinky finger pun semakin banyak.

Sebab, jari kelingking menanggung berat ponsel selama berjam-jam dan ini mengarah pada suatu kondisi yang membuat terus menekuk dan disebut sebagai sindrom smartphone pinky.

Baca Juga: Detik-detik Puasa Ramadhan 2021, Ini Bahan Pokok di DKI Jakarta yang Akan Mengalami Kenaikan Harga

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x