Nilai Ekspor Naik, Sektor Manufaktur Indonesia Sangat Agresif Sampai Tembus Pasar Internasional

- 17 April 2021, 14:01 WIB
Menteri Perindustrian Agung Gumiwang
Menteri Perindustrian Agung Gumiwang /Dicky S/Instagram/@agusgumiwangk

KABAR BESUKI - Industri pengolahan masih konsisten memberikan kontribusi paling besar terhadap capaian nilai ekspor nasional. Artinya, meskipun di tengah terpaan dampak pandemi Covid-19, sektor manufaktur di tanah air tetap agresif menembus pasar internasional.

Dikutip Kabar Besuki dari laman resmi Kementerian Perindustrian, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Januari-Maret 2021, total nilai ekspor nasional sebesar USD48,90 miliar atau naik 17,11% dibanding periode yang sama tahun lalu, yang mencapai USD41,76 miliar. 

Sementara itu, ekspor nonmigas menyumbang hingga 94,58% atau USD46,25 miliar dari total ekspor nasional sepanjang triwulan I tahun 2021.

Baca Juga: Bikin Ngiler! Ini Deretan Mobil Mewah di Gelaran Acara IIMS 2021, Mobil dengan Tenaga EV

Baca Juga: Dear Moms, Kotoran yang Dikeluarkan Bayi Mengindikasi Tentang Kesehatannya, Simak Ulasan Berikut

Baca Juga: Punya 1000 Lebih Ekor Sapi, Balai Pembibitan Ternak Unggul Layak Jadi 'Icon' Wisata Baru di Tanah Minang

“Untuk industri pengolahan, pada Januari-Maret 2021, nilai ekspornya menyentuh USD38,96 miliar atau tumbuh 18,06% dibanding periode yang sama di tahun lalu. Sektor manufaktur ini menjadi kontributor terbesar pada nilai ekspor nasional, yakni sebesar 79,66%,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Jumat, 16 April 2021.

Menperin menjelaskan, perbaikan kinerja sektor industri di tengah masa pandemi ini, terasa sejak awal tahun hingga bulan Maret. Indikasi tersebut tercemin misalnya dari capaian Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Maret 2021 yang berada di level 53,2. Peningkatan PMI manufaktur Maret 2021 menjadi yang tertinggi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

“Kita belum pernah capai angka itu sebelumnya. Jadi, sangat wajar kalau hasil ini juga tercermin ke kinerja ekspor dan impor industri pengolahan,” tuturnya. Pada Januari-Maret 2021, neraca perdagangan mengalami surplus sebesar USD5,52 miliar.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: kemenperin.go.id


Tags

Terkini

x