Keenamnya adalah wanita berusia antara 18 dan 48 tahun, yang mengalami pembekuan darah dalam satu hingga tiga minggu setelah vaksinasi.
Pembekuan darah juga telah dilaporkan sebagai reaksi langka setelah vaksin COVID AstraZeneca, yang belum tersedia di AS.
Dilansir Kabar Besuki dari Best Life Online, Menurut European Medicines Agency (EMA), sebagian besar kasus ini terjadi pada wanita di bawah usia 60 dalam dua minggu.
Bahwa risiko pembekuan darah tertinggi pada wanita berusia antara 20 dan 59 tahun, yang diamati antara empat hingga 16 hari setelah menerima vaksin AztraZeneca.
Pembekuan darah masih merupakan reaksi yang sangat jarang terjadi setelah vaksinasi
Penting untuk dicatat bahwa ini adalah reaksi yang sangat jarang. Risiko pembekuan darah wanita akibat penggunaan kontrasepsi oral adalah empat dari 10.000 wanita angka yang jauh lebih tinggi daripada yang terlihat setelah vaksin COVID ini sejauh ini.
Baca Juga: 7 Manfaat Bunga 'Tahi Ayam' Baik untuk Kesehatan, Salah Satunya Memiliki Antioksidan
Menurut CDC, hampir tujuh juta orang telah menerima vaksin Johnson & Johnson di AS, dan hanya enam orang yang dilaporkan mengalami pembekuan darah.