Jo Cavan, direktur strategi, kebijakan, dan keterlibatan di GCHQ mengatakan jika pihaknya mencari orang yang dapat melihat sesuatu yang tidak pada tempatnya dalam gambaran yang lebih besar dan dapat melihat anomali.
"Keterampilan pengenalan pola adalah kunci untuk memilah data dalam jumlah besar yang bertujuan untuk mencegah serangan teroris atau penjahat terorganisir yang serius. Banyak penderita disleksia yang memiliki kemampuan itu," kata Cavan.
Baca Juga: Jauhkan Kucing dari Cokelat! Ini Penjelasannya
Menurut Cavan, agensi intelijen Inggris itu sudah sejak lama menyadari keberagaman saraf selama lebih dari 100 tahun.
Salah satu contohnya adalah Alan Turing yang menjadi pelopor komputer pertama di dunia pada masa perang dunia ke-2, juga merupakan penderita disleksia.
Seorang analis data GCHQ, Charlotte juga mengatakan jika penderita disleksia telah banyak membantunya selama karirnya menjadi analis di badan intelijen Inggris itu.
“Saya sering melihat-lihat banyak data dan saya orang yang diskleksia membantu saya menangkap pola yang tidak dilihat oleh orang lain," katanya.
Baca Juga: Lezat dan Praktis, Inilah Resep Membuat Fettucini Sayur Tabur Udang
GCHQ aktif mempromosikan dirinya sebagai organisasi yang mendukung dan menghargai keanekaragaman saraf dan menawarkan proses penyesuaian bagi setiap kadetnya.
Skema magang yang dilakukan oleh GCHQ akan menarik bagi penderita disleksia karena kebanyakan dari mereka merasa tidak dapat berkembang dalam lingkungan pada umumnya.