Jelang Lebaran, Harga Bahan Pokok di 34 Pasar Tradisional Probolinggo Terpantau Stabil

- 1 Mei 2021, 20:24 WIB
Foto Kondisi pasar tradisional
Foto Kondisi pasar tradisional /aini/instagram.com/@biring_milala

KABAR BESUKI – Harga sejumlah bahan pokok di 34 pasar tradisional di Kabupaten Probolinggo, cenderung stabil saat memasuki pekan kedua bulan Ramadhan 1442 Hijriah berdasarkan pemantauan harga yang sudah dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat.

"Indeks harga kebutuhan pokok dari 34 pasar tradisional, alhamdulillah masih stabil hingga minggu kedua Ramadhan," kata Pelaksana Tugas Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo Taufik Alami, yang dikutip dari Antara, Sabtu, 1 Mei 2021.

Dari pemantauan tersebut, diketahui rata-rata harga sejumlah bahan pokok seperti beras premium Rp10.200 per kg, beras medium Rp9.000 per kg, gula pasir dalam negeri Rp12.000 per kg, minyak goreng curah Rp 13.500  per kg, dan daging sapi Rp100.000 per kg.

Baca Juga: Berikut Daftar Bencana Alam yang Terjadi di Indonesia Sepanjang Januari-April 2021, Banjir Menjadi Langganan

Kemudian, daging ayam ras Rp37.000 per kg, telur ayam ras Rp 23.500 per kg, cabai merah besar Rp 46.500 per kg, cabai rawit Rp56.000 per kg, bawang merah Rp23.000 per kg, dan bawang putih Rp22.000 per kg.

Ia mengatakan ada beberapa komoditas yang harganya sempat naik pada pekan pertama Ramadhan, yaitu daging ayam ras yang dijual Rp40.000 per kg, namun sekarang sudah turun menjadi Rp36.000 hingga Rp38.000 per kg.

"Untuk cabai merah yang sebelumnya menyentuh harga di atas Rp100.000 per kg sebelum Ramadhan, kini perlahan-lahan mulai turun menjadi Rp30.000 per kg pada pertengahan Ramadhan," kata Taufik.

Menurutnya, ada kenaikan yang signifikan untuk daging sapi yang sebelum Ramadhan harganya Rp95.000 per kg, sekarang menjadi Rp102.000 per kg, bahkan di beberapa pasar lain harganya mencapai Rp110.000 per kg.

Baca Juga: Peringati ‘May Day’ Presiden Jokowi Sebut Buruh adalah Aset Besar Bangsa, Netizen: Yang penting THR Cair

"Terjadinya lonjakan harga itu biasanya karena kebutuhan atau permintaan, namun mungkin karena pengaruh dampak pandemi COVID-19 sehingga daya beli masyarakat turun, sehingga tidak terjadi lonjakan harga yang cukup signifikan," tutur Taufik.

Taufik menjelaskan Disperindag akan melakukan pemantauan khusus H-7 Lebaran dan hasil koordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Probolinggo menyebutkan bahwa stok bahan pangan untuk di Kabupaten Probolinggo masih cukup hingga tiga bulan ke depan.

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang melakukan pemantauan harga bahan kebutuhan pokok pada sejumlah titik di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, menjelang Idul Fitri 1442 Hijriah.

Selain itu, di wilayah Kota Malang juga terpantau stabil hal tersebut diungkap oleh Wali Kota Malang Sutiaji yang mengatakan bahwa berdasarkan pantauan lapangan, tidak ada gejolak harga bahan kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan signifikan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 2 Mei 2021: Scorpio, Diam-diam Sahabat Anda Menyimpan Perasaan

Sedangkan berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, pada Maret 2021, beberapa komoditas bahan penting yang tercatat mengalami kenaikan adalah cabai rawit sebesar 28,66 persen, bawang merah sebesar 10,72 persen, dan daging sapi 1,33 persen.

Sementara itu, untuk komoditas yang menghambat inflasi Kota Malang antara lain, penurunan harga daging ayam ras sebesar 3,91 persen, mobil 2,19 persen, emas perhiasan 3,04 persen, angkutan udara 1,23 persen, telur ayam ras 1,9 persen, dan cabai merah turun 4,97 persen.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: antaranews.com


Tags

Terkini

x