Dosen Khawatir Kampus Merdeka Akan Menghilangkan Mata Kuliah, Kemendikbudristek: Itu Tidak Benar Sama Sekali

- 4 Mei 2021, 05:19 WIB
Foto: Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof Nizam
Foto: Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof Nizam /Rianti s/ANTARA/Indriani/am

KABAR BESUKI - Kampus Merdeka adalah salah satu kebijakan Kemendikbudristek (sebelumnya Kemendikbud) yang diluncurkan pada Januari 2020 lalu. 

Kampus Merdeka ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan perkembangan zaman serta siap untuk memasuki dunia kerja, bahkan ketika mahasiswa belum lulus.

Namun salah satu yang menjadi kekhawatiran para dosen di universitas yang telah berjalan adalah jika nantinya dosen akan kehilangan mata kuliah.

Baca Juga: Marvel Studio Ungkap Judul dan Tanggal Rilis Black Panther 2, Tribut untuk Mengenang Mendiang Chadwick Boseman

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdibudristek) Prof Nizam mengatakan jika masih banyak yang salah persepsi dengan program Kampus Merdeka tersebut.

Namun ia mengingatkan kembali jika para dosen perguruan tinggi tidak perlu khawatir akan kehilangan mata kuliah dalam penerapan program Kampus Merdeka ini, seperti dilansir Kabar Besuki dari Antara.

"Dosen khawatir kehilangan mata kuliahnya dengan penerapan Kampus Merdeka. Padahal itu tidak benar sama sekali," kata Prof Nizam dalam Knowledge Sharing FOrum ke-19 yang diselenggarakan Universitas Terbuka pada Senin 3 Mei 2021 di Jakarta.

Dengan diterapkannya Kampus Merdeka, dosen masih tetap memiliki tugas dan kewajiban untuk tetap mendampingi mahasiswa demi mencapai potensi terbaiknya.

Keengganan para dosen ini berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan Kemendikbudristek yang mencakup 80 ribu responden yang merupakan mahasiswa.

"Ada keengganan dari para dosen untuk melepas adik-adiknya untuk melepaskan sarang, untuk belajar terbang dengan tetap dikawal dengan para dosen," ujarnya.

Baca Juga: Luna Maya Ungkap dulu Sering Pajang Foto Pacar di Mobil, Natasha Wilona: Bucin Banget dong Kak

Dengan begitu, peran dosen dalam menuntun mahasiswa menuju potensi terbesarnya masih menjadi kewajiban setiap pengajar di bangku perguruan tinggi.

Di kesempatan yang sama, Nizam juga mengungkapkan jika Kementeriannya menggelontorkan dana sebesar Rp1 triliun untuk menerapkan program Kampus Merdeka ini.

Alokasi anggaran dana ini berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Sejumlah program Kampus Merdeka yang sudah berjalan yakni Kampus Mengajar yang diikuti oleh 15 ribu mahasiswa. 

Baca Juga: Bill dan Melinda Gates Akan Bercerai Setelah Menikah Selama 27 Tahun, Intip Perjalanan Cinta Mereka

Program tersebut juga bertujuan untuk mendampingi pembelajaran siswa di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T).

Nizam menegaskan bahwa Kemendikbudristek berupaya meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi, meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan tinggi, memperkuat mutu dosen dan tenaga pendidik, dan menguatkan sistem tata kelola pendidikan tinggi.

"Kita harus memastikan lulusan kita memiliki kompetensi yang cukup, sehingga begitu lulus memiliki kompetensi dan berdaya saing," kata Nizam.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com


Tags

Terkini