Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut mengatakan bahwa pencegahan penyebaran mutasi ini juga membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak.
“Ini penting, sebab meskipun virus Covid-19 telah bermutasi, namun pencegahannya tetap sama yaitu dengan patuhi protokol kesehatan,” katanya.
Baca Juga: Tahukan Kamu, Wanita Ternyata Lebih Mudah Tertarik dengan Pria Bad Boy, Studi Ungkap Alasannya
Menurut Khofifah, upaya pencegahan mutasi masuk dan menyebar di Jatim membutuhkan kerja keras dari semua pihak, upaya karantina massal, genomic surveilance yang telah dilakukan tentunya masih sangat membutuhkan partisipasi masyarakat dengan patuh protokol kesehatan.
Pengetatan untuk mengantisipasi masuknya varian virus baru juga diiringi dengan vaksinasi masif yang terus dilakukan Pemprov Jatim.
Berdasar data Dinkes Jatim, untuk vaksinasi dosis pertama tercatat sebanyak 2.003.205 orang dan vaksinasi dosis kedua tercatat sebanyak 1.106.830 orang.
Baca Juga: Nasib Naas, Dua Bocah di Riau Terseret Arus Sungai Hingga Meninggal Dunia
Jumlah ini adalah yang tertinggi di Indonesia berdasarkan data Kemenkes RI per 3 Mei 2021.
"Meskipun vaksinasi terus dimasifkan, namun yang terpenting tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Karena saat ini protokol kesehatan masih terbukti efektif untuk mencegah penularan Covid-19 meskipun sudah bermutasi," demikian Khofifah Indar Parawansa.***