Ia juga melanjutkan jika awak kapal telah dilatih untuk mengenali jenis-jenis katup seperti katup pengembusan dan katup TPP.
Selain itu setiap katup juga memiliki bentuk yang berbeda agar memudahkan awak kapal mengenali jenisnya meskipun tidak memiliki akses cahaya yang memadai.
"Jadi dengan meraba itu dia tahu, ini katup apa dan fungsinya untuk apa," jelas Ali.
Deddy kemudian menanyakan bagaimana reaksi awak kapal ketika terjadi suatu error atau permasalahan dalam kapal selam. Karena secara umum orang biasa pasti akan merasa panik dan takut ketika menghadapi bahaya semacam itu.
"Jangan sampai panik. Karena kan kita dilatih sebenarnya. Pada saat kita berlayar, kita keluar dari pangkalan kita pasti melatihkan peran peninggalan. Itu rutin," jelas Ali.
Latihan peran peninggalan ini adalah pelatihan ketika kapal dianggap mengalami keadaan darurat dan tidak bisa dikendalikan lagi.
Awak kapal juga setiap pagi akan dibangunkan dengan alarm untuk menghadapi latihan kedaruratan baik untuk antisipasi permasalahan seperti kebocoran, kebakaran, dan lain sebagainya.
Ia menjelaskan jika itu adalah latihan wajib agar setiap awak kapal selalu alert atau waspada menghadapi situasi-situasi genting dan darurat.
"Setiap kapal itu bergerak, setiap bangun pagi kita latihkan peran. Untuk melatih alertness (kewaspadaan) dari para pengawak kapal selam," jelasnya.