Malaysia Resmi Terapkan Lockdown Nasional Sampai Bulan Juni untuk Atasi Penyebaran Virus Covid-19

- 11 Mei 2021, 07:40 WIB
Twin Towers ikon Negara Malaysia
Twin Towers ikon Negara Malaysia /@imagesofmalaysia/Instagram

KABAR BESUKI - Pemerintah Malaysia memberlakukan lockdown nasional baru. Keputusan ini datang ketika negara itu bergulat dengan lonjakan kasus virus Corona dan varian yang sangat menular, yang menurut pemerintah sedang menguji sistem kesehatannya.

Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin mengatakan, semua perjalanan antar negara bagian dan antar distrik akan dilarang, bersama dengan pertemuan sosial.

Dalam pernyataannya, Muhyiddin menyatakan keputusan itu diambil oleh Dewan Keamanan Nasional, badan pembuat keputusan tentang pandemi Malaysia, selama pertemuan yang dipimpin olehnya pada Senin, 10 Mei 2021.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta, 11 Mei 2021: Aries Ini Hari yang Romantis dan Sagitarius Mulailah untuk Berbicara

Ini adalah penutupan besar ketiga yang diberlakukan “Negeri Jiran” sejak dimulainya pandemi Covid-19.

Aturan lockdown ini kemungkinan akan menjadi yang paling ketat sejak Maret tahun lalu, ketika hanya sebagian besar ekonomi negara itu ditutup.

Selama penerapan MCO, aktivitas yang mengumpulkan orang banyak dilarang, termasuk kunjungan selama Idul Fitri. Sekolah-sekolah juga diliburkan.

Pembatasan juga diterapkan untuk angkutan, baik kendaraan umum maupun pribadi.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Berbelasungkawa Atas Wafatnya Ustadz Tengku Zulkarnain: Masih Tetap Tak Percaya Covid-19?

Lockdown harus diberlakukan karena terdeteksi ada penyebaran virus corona jenis mutasi yang lebih cepat menular. Hal itu juga membuat sistem kesehatan agak kerepotan akibat lonjakan pasien.

Kasus virus corona di Malaysia terus melonjak dalam beberapa pekan terakhir. Pada hari ini, mereka mencatat ada 3.807 kasus baru.

Sampai saat ini, jumlah keseluruhan kasus infeksi corona di Negeri Jiran mencapai 444.484 orang. Sebanyak 1.700 orang di antaranya meninggal.

Sejak Januari lalu Muhyiddin menetapkan status darurat nasional untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Fadli Zon Ucapkan Bela Sungkawa Atas Wafatnya Ustadz Tengku Zulkarnain, Kenang Beliau Sebagai Seniman dan Da’i

Muhyiddin mengatakan kegiatan ekonomi akan terus berlanjut di seluruh negeri. Tetapi, semua kegiatan sosial, acara, makan di restoran, dan perjalanan antar distrik dan antar negara dilarang.

Perjalanan lintas jalur negara bagian dan distrik hanya diperbolehkan untuk pekerjaan, keadaan darurat, janji medis, kunjungan pasangan, dan untuk janji vaksinasi.

“Hanya kegiatan luar ruangan tertentu yang diizinkan di bawah aturan baru ini, yang akan berlangsung hingga 7 Juni,” kata Muhyiddin, seperti dilansir Kabar Besuki dari Reuters.

"Semua institusi pendidikan akan ditutup, kecuali siswa yang mengikuti ujian internasional. Hanya tiga orang yang diperbolehkan naik kendaraan pribadi, taksi, dan e-hailing, sudah termasuk pengemudi,” tambahnya.

Baca Juga: Ustadz Tengku Zulkarnain Meninggal Dunia, Kerabat Akui Tak Terkejut Karena Tingginya Mobilitas Beliau

Dia mengatakan penguncian diperlukan karena adanya varian virus Corona baru dengan tingkat infeksi yang lebih tinggi dan kendala yang berkembang pada sistem kesehatan masyarakat

Untuk area di bawah MCO bersyarat atau pemulihan, kunjungan akan diizinkan selama tiga hari pertama Idul Fitri, dengan maksimal 20 atau 25 pengunjung.

Sedangkan untuk area MCO yang ditingkatkan, kunjungan tidak diperbolehkan selama Hari Raya.

Otoritas kesehatan telah mencatat lonjakan baru rawat inap, ketika varian baru virus dilaporkan di Malaysia

Pada Senin, 10 Mei 2021, 434 pasien berada di unit perawatan intensif dengan lebih dari setengahnya membutuhkan bantuan pernapasan.

Baca Juga: Ustadz Tengku Zulkarnain Meninggal Dunia, Kerabat Akui Tak Terkejut Karena Tingginya Mobilitas Beliau

Ini akan menjadi tahun kedua berturut-turut orang Malaysia menghabiskan Hari Raya Idul Fitri di bawah pembatasan Covid-19 dan larangan perjalanan.

Malaysia pada awalnya berharap upaya vaksinasi akan meredakan infeksi, dan secara bertahap mulai membuka kembali ekonomi.

Tetapi, lonjakan infeksi ditambah dengan kedatangan vaksin yang lambat telah menyebabkan pemerintah menerapkan kembali lockdown nasional mulai minggu ini.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: REUTERS


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah