Saat Serangan Udara Mengerikan Terjadi di Gaza, Israel Tetap Lakukan Promosi Pariwisata ke Tel Aviv

- 17 Mei 2021, 13:21 WIB
Gerai promosi pariwisata Israel di Arabian travel Market
Gerai promosi pariwisata Israel di Arabian travel Market /@alexjcornwell/Twitter

KABAR BESUKI - Di tengah meningkatnya konflik serangan antara Israel dan Palestina, pejabat pariwisata senior Israel di Dubai tetap melangsungkan promosi pariwisata di negaranya.

Promosi pariwisata itu juga mencakup tujuan wisata bagi pengunjung Muslim yang harus dikunjungi di Israel.

Di hari yang sama, serangan udara Israel ke Gaza telah menewaskan setidaknya 42 orang, menjadi serangan paling berdarah dalam seminggu terakhir ini.

Baca Juga: Prediksi Akan Ada Tsunami Setinggi 15 Meter Tahun Ini, Denny Darko: Antara November atau Desember 2021

Promosi ini pun menjadi sorotan dan ironis, mengingat penerbangan ke Israel telah ditangguhkan karena konflik dengan Palestina, serta kondisi penyebaran pandemi Covid-19 yang masih menjadi ancaman.

Promosi wisata Israel itu diperdagangkan di Dubai’s Arabian Travel Market, dimana sebuah gerai yang menawarkan keindahan wisata Israel terpampang dengan slogan 'Land of Creation' atau tanah penciptaan, sebagaimana dilansir dari AP.

Dalam gerai tersebut juga diputar sebuah video promosi yang mengiklankan kuliner vegan Israel, pantainya yang indah, dan adanya sebuah pesan bertuliskan "Pesan Perjalanan Anda Sekarang" ke Tel Aviv.

Baca Juga: Temui Keluarga Lesti Kejora, Rizky Billar Ungkap Maksud Kedatangan Orang Tuanya 

Ksenia Kobiakov selaku direktur pengembangan pasar baru di Kementerian Pariwisata Israel mengatakan apabila promosi wisata tersebut ditujukan untuk perjalanan di masa mendatang, bukan untuk saat ini.

"Kami tidak membicarakannya (perjalanan dalam waktu dekat). Kami berbicara tentang masa depan. Kami berbicara tentang apa yang dapat kami lakukan untuk pariwisata ke Israel," kata Ksenia Kobiakov.

Kehadiran pariwisata Israel ini menyoroti pendekatan bisnis antara Uni Emirat Arab dengan Israel sejak keduanya meresmikan penandatanganan kesepakatan hubungan pada bulan September 2020 lalu.

Baca Juga: Perdana Menteri Israel Netanyahu: Pengeboman Gaza Akan Terus Berlanjut dengan Kekuatan Penuh

Kobiakov mengatakan jika harapannya adalah agar warga Emirat dan penduduk asing UEA akan dapat mengunjungi Israel dan membantu memulihkan pariwisata Israel jika nantinya negara tersebut telah dibuka kembali.

Ia juga mengatakan apabila promosi ini berfokus pada tujuan wisata, bukan politik.

Bahkan tidak ada diskusi mengenai maraknya serangan yang dialami Palestina dan Israel yang terjadi dalam seminggu terakhir ini.

"Orang tidak merasa aman untuk bepergian sekarang ke Israel. Itu bisa dimengerti. Tapi eskalasi (peperangan) suatu akan selesai," kata Kobiakov.

Baca Juga: Akhirnya Terungkap Alasan Mengapa Negara-negara Arab Terkesan Cuek Saat Palestina Digempur Israel

"Kami tahu bahwa setiap konflik akan datang dan pergi. (Tapi) Pariwisata akan bertahan selamanya," lanjutnya.

Ini juga menandakan jika para pemimpin di Teluk Arab tidak memandang konflik antara Israel dan Palestina dari prisma solidaritas Muslim atau Arab, melainkan sebagai bagian dari konflik wilayah yang dicengkeram oleh berbagai ancaman.

Setidaknya hampir 200 orang telah meninggal akibat serangan Israel ke Gaza, termasuk 55 anak-anak dan 33 wanita setelah serangan udara dari Israel dijatuhkan ke Jalur Gaza.

Baca Juga: Profesor di Belanda Latih Lebah untuk Deteksi Infeksi COVID-19, Hasil Tes Hanya dalam Hitungan Detik

Dalam serangan udaranya, Israel telah meratakan sejumlah gedung perkantoran dan pemukiman tertinggi di Kota Gaza, menuduh bangunan itu berisi infrastruktur militer Hamas.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: AP


Tags

Terkini