Mempertanyakan Peran Pemerintah Atas Konflik Israel-Palestina, Refly Harun: Sayang Indonesia stay passively

- 17 Mei 2021, 16:43 WIB
Potret Refly Harun/@reflyharun/Tangkap layar instagram
Potret Refly Harun/@reflyharun/Tangkap layar instagram /

KABAR BESUKI - Penyerangan terus dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. Sheikh Jarah merupakan tempat yang menjadi lahan jajahan Israel, dilanjutkan dengan melakukan serangan di Masjid Al-Quds hingga membabat Jalur Gaza.

Ratusan orang telah meninggal dunia, rakyat Palestina menjadi yang paling banyak direnggut jiwanya. Dari anak-anak hingga para wanita menjadi korban dari penyerangan tentara Israel.

Kejadian tersebut menjadi pusat perhatian dunia, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun juga turut memberikan pernyataan akan hal tersebut. Refly mempertanyakan peran pemerintahan Presiden Jokowi saat ini.

Baca Juga: Jokowi Tegaskan TWK Bukan Alasan Pegawai KPK Dinonaktifkan

Melalui kanal Youtube Channel Refly Harun, ia memberikan komentar melalui pengamagannya bahwa, kata dia, Jokowi nampak kurang begitu peduli terhadap Politik Luar Negeri.

“Secara umum tampaknya it seems adalah presiden yang tidak begitu terlalu peduli dengan politik luar negeri,” kata Refly Harun di Youtube channelnya.

Dikatakan hal itu kemungkinan terjadi karena Presiden Jokowi yang terlalu lokal, dan kemampuan berbahasa Inggris yang menurut banyak orang pas-pasan.

“Ini mungkin karena latar belakang Presiden Jokowi yang terlalu lokal mungkin ya, kemampuan berbahasa Inggris juga yang menurut banyak orang-orang pas-pasan artinya umum saja,” jelas Refly Harun.

Refly Harun, menyandingkan peran Presiden Jokowi dan Presiden Erdogan tentang bagaimana cara menyikapi konflik yang terjadi terkait masalah Palestina.

Kata Refly Harun, ada kemungkinan karena Presiden Jokowi tidak begitu nyaman berbicara dalam kancah global.

Terkait hal ini Refly Harun ungkapkan bahwa Presiden Jokowi berbeda sekali dengan Presiden Turki Erdogan yang justru sangat agresif untuk memimpin politik global.

Menganai hal itu, Refly menambahkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah muslim terbanyak di dunia di era pemerintahan Jokowi tidak memiliki peran tersebut.

“Indonesia sebagai the largest Islamic country in the world tidak memiliki peran tersebut di era pemerintahan Presiden Jokowi,” kata dia.

Karena itulah justru Indonesia membutuhkan sosok-sosok yang lebih populer di Luar Negeri.

Saat ini Refly Harun menyangkan atas sikap Presiden Jokowi atau pun Ma’ruf Amin yang seakan seperti kurang memiliki kepedulian yang begitu dalam terhadap politik luar negeri.

Seharusnya hal ini bisa menjadi peran yang lebih aktif dari Wakil Presiden apalagi konflik yang terjadi ini terkait Palestina.

“Tetapi kita juga tidak melihat bahwa Wakil Presiden cukup agresif untuk memimpin sebuah opini dunia bahwa Indonesia mengutuk penjajahan Israel atas Palestina,” kata Refly Harun.

Apalagi amanah konstitusi Indonesia, pada pembukaan UUD 1945 yang menyatakan mengutuk penjajahan di atas dunia, dan kemerdekaan adalah hak segala bangsa.

Rafly juga mengatakan bahwa sayangnya Indonesia terlihat pasif menyikapi hal yang terjadi saat ini di Palestina.

“Sayang Indonesia stay passively terhadap masalah ini, tidak terlihat leadership-nya sebagai the Largest Islamic Country in The World,” pungkas Relfy Harun.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x