Vaksin AstraZeneca Aman Batch CTMAV547 Dihentikan Sementara, 80,8 Persen Orang Bersedia di Vaksin

- 17 Mei 2021, 19:12 WIB
Ilustrasi vaksin covid-19/Unsplash/Spencer  Davis
Ilustrasi vaksin covid-19/Unsplash/Spencer Davis /

KABAR BESUKI - Penghentian sementara distribusi dan penggunaan vaksin AstraZeneca Batch (Kumpulan Produksi) CTMAV547 untuk pengujian toksisitas dan sterilitas oleh BPOM adalah bentuk upaya kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini.

Tidak semua batch vaksin AstraZeneca dihentikan distribusi dan penggunaannya. 

Hanya Batch CTMAV547 yang dihentikan sementara sambil menunggu hasil investigasi dan pengujian dari BPOM yang kemungkinan memerlukan waktu satu hingga dua minggu.
Baca Juga: Usai Lebaran, Puluhan Warga Satu Perumahan di Malang Positif COVID-19

Dilansir Kabar Besuki dari laman resmi kemkes.go.id, Batch CTMAV547 saat ini berjumlah 448,480 dosis dan merupakan bagian dari 3,852,000 dosis AstraZeneca yang diterima Indonesia pada tanggal 26 April 2021 melalui skema Covax Facility/WHO.

Batch ini sudah didistribusikan untuk TNI dan sebagian ke DKI Jakarta dan Sulawesi Utara.

Adapun terkait dengan laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius yang diduga berkaitan dengan AstraZeneca Batch CTMAV547, Komnas KIPI telah merekomendasikan BPOM untuk melakukan uji sterilitas dan toksisitas terhadap Kelompok tersebut dikarenakan tidak cukup data untuk menegakkan diagnosis penyebab dan klasifikasi dari KIPI yang dimaksud.
Baca Juga: Di Balik Gagahnya Militer Israel Menghabisi Palestina, Terdapat Bantuan Berjumlah Besar dari Amerika Serikat

Batch AstraZeneca selain CTMAV547 aman digunakan sehingga masyarakat tidak perlu ragu.

''Ini adalah bentuk kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini. Kementerian Kesehatan menghimbau masyarakat untuk tenang dan tidak termakan oleh hoax yang beredar. Masyarakat diharapkan selalu mengakses informasi dari sumber terpercaya,'' kata juru bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi.
Baca Juga: Bercermin pada Tahun Lalu, Wisma Atlet Siapkan 10 Ribu Tempat Tidur untuk Hadapi Lonjakan COVID-19

''Penggunaan vaksin AstraZeneca tetap terus berjalan dikarenakan vaksinasi Covid-19 membawa manfaat lebih besar,'' tambah beliau.

Hingga saat ini, berdasarkan data Komnas KIPI belum pernah ada kejadian orang yang meninggal dunia akibat vaksinasi Covid-19 di Indonesia.

Dalam beberapa kasus sebelumnya, meninggalnya orang yang statusnya telah divaksinasi COVID-19 adalah karena penyebab lain, bukan akibat dari vaksinasi yang diterimanya.
 
Survey ini dijalankan oleh University of Maryland dengan kemitraan bersama Facebook. 
 
Survei yang dilakukan pada 10 Januari hingga 31 Maret 2021 ini menunjukkan kabar yang menggembirakan. Sebanyak 80,8% bersedia menerima vaksin COVID-19

''Data yang akurat sangat penting dalam upaya penanggulangan COVID-19 dan formulasi kebijakan yang tepat untuk vaksin COVID-19. Karenanya kami sangat senang melihat laporan yang positif dari COVID-19 Symptom Survey yang menyatakan bahwa keraguan masyarakat untuk mendapatkan vaksin telah menurun dari 28,6% menjadi 19,2% selama periode Januari-Maret 2021 ini. Hal ini menunjukkan bahwa program kami untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksin ini berjalan dengan baik dan semakin tinggi pula motivasi masyarakat untuk bersama-sama memutus rantai penularan COVID-19,'' ujar Oscar Primadi, Sekretaris Jenderal, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Baca Juga: Israel Gempur Rumah Pimpinan Hamas Tewaskan 4 Orang Hingga Melukai Istri dan Putrinya

COVID-19 Symptom Survey ini dijalankan oleh Program Gabungan Metodologi Survei University of Maryland dengan kemitraan bersama Facebook. 
 
Pengumpulan data survei dilakukan oleh University of Maryland dengan mengedepankan dan menjaga privasi semua responden. 
 
Selain responden dari Indonesia, orang-orang dari 200 negara dan negara bagian juga turut berpartisipasi dalam survei yang dilakukan diluar platform Facebook ini.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Kemenkes


Tags

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x