KABAR BESUKI - Zuhairi Misrawi selaku Pakar Timur Tengah berbicara tentang konflik antara Israel dan Palestina.
Zuhairi Misrawi mengatakan bahwa meski perang tidak seimbang, kelompok Hamas, Palestina, akan lebih mengerikan dari tahun-tahun sebelumnya.
Israel di atas kertas tentu jauh lebih mengerikan dari para pejuang Hamas Palestina.
Sebab, bagaimanapun, Israel didukung oleh Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa lainnya. Namun, Hamas, Palestina juga akan berkembang.
Hal itu terlihat dari peluncuran ratusan roket yang menargetkan Gaza dan Palestina.
“Betul ini pertempuran yang sangat tidak seimbang. Tetapi Hamas saat ini juga berbeda. Mereka jauh lebih siap dalam pertempuran,” kata Zuhairi Misrawi, dilansir Kabar Besuki dari YouTube TVOneNews.
Salah satu kemajuan Hamas dalam perang, dan yang telah teruji dengan jelas, adalah kepemilikan roket canggih mereka yang dapat terbang dan menempuh jarak hingga 250 kilometer.
Sehingga beberapa roket bisa menembus sistem pertahanan Iron Dome Israel dan menghancurkan sejumlah titik di sana.
“Jadi sekarang ini ada satu gambaran di mana Hamas sudah berbeda dengan Hamas 6 tahun lalu, 15 tahun lalu,” kata Zuhairi Misrawi.
Saat ditanya seberapa kuat Hamas, Zuhairi Misrawi mengaku cukup kuat. Padahal, pasokan misil mereka cukup besar untuk merespon serangan Israel.
“Persediaan rudal mereka sampai 6 bulan yang akan datang. Hamas kini lebih siap dalam pertempuran saat ini. Sehingga mereka masih terus luncurkan roket-roketnya,” kata Zuhairi Misrawi.
Apabila dilihat secara sains dan teknologi, Israel tentu jauh lebih mengerikan dari Hamas Palestina.
Namun, katanya, itu semua kembali ke pertanyaan tentang kemanusiaan, di mana apa yang dilakukan Zionis adalah pelanggaran hak asasi manusia yang nyata.
Oleh karena itu, Israel harus memperhatikan suara warga Gaza, Palestina, Arab bahkan Indonesia yang mengutuk tindakan mereka.
Pasalnya, penyerangan juga ditujukan terhadap tempat-tempat warga tak berdosa di Jalur Gaza.
Selama ini Israel terus mengebom wilayah Palestina. Sedikitnya akibat serangan itu, hampir 200 orang tewas termasuk 58 anak yang meninggal dan menjadi korban.***