Retno mengatakan, kekerasan yang terjadi di Palestina telah memakan banyak korban jiwa, termasuk anak-anak dan perempuan.
Ia menjelaskan, dunia memahami bahwa konflik yang terjadi bersifat asimetris, yakni antara Israel sebagai negara penjajah dan penindas, dan Palestina sebagai negara yang diduduki dan terus menerus tertindas.
Israel dan Hamas akhirnya sepakat untuk melakukan gencatan senjata, setelah bertempur di Jalur Gaza selama 11 hari sejak pecah pada 10 Mei 2021. Menyambut kabar baik ini, warga Jalur Gaza dengan gembira merayakannya.***