BPJS Kesehatan Bentuk Tim Khusus untuk Melacak Sumber Terkait Dugaan Kebocoran Data Pribadi

- 22 Mei 2021, 09:33 WIB
Foto: Ilustrasi hacker data
Foto: Ilustrasi hacker data /B_A/Pixabay

Selain itu, BPJS Kesehatan secara rutin juga melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memberikan perlindungan data yang lebih maksimal. Sebelumnya, kabar terkait kebocoran data peserta BPJS Kesehatan beredar melalui sejumlah akun media sosial Twitter.

Sebelumnya informasi beredarnya kebocoran data pribadi ini berawal dari unggahan sebuah akun di media sosial Twitter.

Dari unggahan tersebut, sejumlah warga net memberikan komentar terkait situasi itu, di antaranya yang dipantau melalui akun @ndagels dan @Br_AM.

Pada akun tersebut diunggah tangkapan layar berisi percakapan oknum yang menjual sekitar 290 juta data penduduk Indonesia yang bersumber dari data situs BPJS Kesehatan. Komponen yang dijual berupa nama lengkap, Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor telepon, alamat, email, tanggungan, dan lainnya.

Baca Juga: Kembali Aktifitas Setelah Libur Lebaran, Bupati Banyuwangi Langsung Tancap Gas 'Ngantor di Desa'

Beberapa dari netizen yang turut mengecek sampel data yang ditawarkan dan mengklaim bahwa semua komponen sesuai. Netizen juga mengomentari argumentasi BPJS Kesehatan terkait selisih data peserta yang bocor lebih banyak dari data yang sebenarnya tercatat di BPJS Kesehatan.

"Argumentasi BPJS Kesehatan datanya gak sampe 290 juta, tapi kan ada juga data peserta yang sudah meninggal. Makanya bisa sampe 290 juta," komentar netizen.***

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com


Tags

Terkini