Inilah Alasan Mengapa Bulan Bisa Berwarna Merah Ketika Terjadi Gerhana Bulan Total

- 22 Mei 2021, 13:20 WIB
Ilustrasi Super Blood Moon
Ilustrasi Super Blood Moon /dMz/Pixabay/

KABAR BESUKI – Dalam waktu dekat, satu-satunya gerhana bulan total dalam setahun akan menerangi langit pada Rabu 26 Mei 2021.

Pada tanggal tersebut akan adalah saat bulan purnama atau dinamakan supermoon karena kedekatannya ke bumi melewati bayangan Bumi. Selama gerhana bulan Super Flower Blood Moon, penampakan bulan akan berubah menjadi berwarna merah bata.

Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Ketika bulan menuju ke bagian terluar bayangan bumi,  dan benar-benar berada bagian paling gelap dari bayangan itu, mengapa hasilnya bukan  seperti ‘lampu padam’ atau menghilang begitu saja. Mengapa bulan malah diselimuti cahaya jingga hingga merah darah?

Baca Juga: Nasib Apes Seorang Pemuda Diringkus Polisi Usai Nyolong HP di Dashbord Motor Beat

Dilansir Kabar Besuki dari laman Live Science, gerhana bulan total hanya terjadi ketika matahari, Bumi, dan bulan berbaris sempurna. Saat ada benda langit yang menghalangi sinar matahari sampai ke bulan, cahayanya jadi tidak seperti biasanya.

Saat gerhana bulan total, Bumi ada di antara matahari dan bulan. Ketiga benda langit ini berbaris dalam satu titik. Namun, saat ini bulan melewati bayangan Bumi. Karena itulah bulan tidak menghilang, tapi berubah warnanya menjadi kemerahan.

Sebagai contoh cobalah bayangkan diri Anda berdiri di bulan (banyak debu dan kawah di kaki Anda), melihat ke bawah ke arah Bumi berada. Saat Bumi berada tepat di depan matahari dan menghalangi sinar matahari untuk menerangi bulan, Anda akan melihat lingkaran api yang mengelilingi planet.

Baca Juga: Insiden Pria Mengacungkan ‘Benda Ini’ dan Menyerang Imam Masjidil Haram Saat Khutbah Jumat, Ini Kronologinya

Tapi tidak sebelum ia bergerak melalui atmosfer kita, Bumi menyaring cahaya biru dengan panjang gelombang yang lebih pendek sehingga meninggalkan warna merah dan jingga yang memenuhi permukaan bulan. Dan terjadilah bulan berwarna merah.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Live Science


Tags

Terkini

x