Hati-hati, Mencabut Uban Ternyata Punya Efek Samping Terhadap Kesehatan Rambut

- 26 Mei 2021, 15:50 WIB
Foto: Ilustrasi rambut beruban//Shutterbug75
Foto: Ilustrasi rambut beruban//Shutterbug75 /FSHH/Pixabay

KABAR BESUKI – Seringkali beredar mitos bahwa mencabut uban akan membuat uban bertambah lebih banyak.

Secara ilmiah, hal tersebut memang belum dapat dibuktikan. Namun, mencabut uban ternyata memang memiliki beberapa efek terhadap kesehatan kulit kepala dan rambut.

Walaupun tidak terlalu membahayakan, mencabut uban merupakan tindakan yang tidak dianjurkan untuk menjaga kesehatan kulit kepala dan rambut Anda.

Baca Juga: Viral Tangis Haru Karyawan Giant Akibat Tutup Permanen, Pihak Manajemen Ungkapkan Terima Kasih

Dilansir Kabar Besuki dari laman Sehatq, berikut alasan mengapa mencabut uban tidak dianjurkan dan penjelasan mengenai efek sampingnya.

Rambut tumbuh ke dalam

Mencabut uban dapat merusak lapisan tipis di sekeliling rambut dan berpotensi menyebabkan ingrown hair, alias rambut yang tumbuh ke dalam.

Hal ini dikarenakan biasanya dilakukan secara paksa dengan menarik bagian rambut yang berwarna putih.

Lapisan tipis ini berguna memberi arah folikel rambut untuk menuju permukaan kulit. Jika lapisan ini rusak, rambut yang akan tumbuh kehilangan arah jalan keluar sehingga tumbuh ke dalam.

Perubahan tekstur rambut

Resiko kedua ketika Anda mencabut uban adalah dapat merusak tekstur alami rambut sehingga pertumbuhan rambut baru menjadi lebih kasar dan mudah rapuh.

Baca Juga: Viral Video Pria Marah Sambil Ancam Kurir Pakai Samurai di Medsos, Polisi Akhirnya Tangkap Pelaku

Hal tersebut terjadi karena rambut yang terus dicabuti mengalami kerusakan folikel rambut. Adanya kerusakan folikel rambut diketahui dapat mengubah tekstur rambut yang nantinya akan tumbuh.

Pertumbuhan rambut terganggu

Selain itu, mencabut uban dapat menyebabkan pertumbuhan rambut terganggu dan mengakibatkan rambut rontok

Mencabut uban dapat mengakibatkan kerusakan folikel rambut. Kerusakan folikel yang terjadi berulang dapat memperlambat pertumbuhan rambut.

Tidak hanya rambut beruban, kerusakan ini juga dapat terjadi ketika mencabut rambut normal terus-menerus. Hal ini biasanya terjadi pada penderita trikotilomania.

Seperti dilansir dalam International Journal of Trichology, trikotilomania adalah kondisi gangguan psikologis yang membuat seseorang terus-menerus mencabut rambut dari kulit kepalanya.

Baca Juga: PMI Terapkan Rumah Aman Gempa Berbasis Masyarakat di Banyuwangi dengan Dukungan Amcross

Kerontokan rambut dan kebotakan

Saat pertumbuhan rambut terganggu, hal ini juga dapat berdampak pada kerontokan. Folikel yang sudah rusak kemudian tidak kuat menopang akar rambut. Anda pun akan mengalami kerontokan.

Seperti yang telah disebutkan, folikel rambut dapat rusak jika Anda mencabut rambut dengan paksa. Tak hanya rontok, dalam kasus yang parah, hal ini dapat membuat folikel tidak lagi menumbuhkan rambut. Akibatnya, rambut Anda terlihat tipis, bahkan botak di bagian tertentu.

Trauma kulit kepala

Selanjutnya mencabut uban dengan paksa dapat menimbulkan trauma di kulit kepala dan folikel rambut. Hal ini menyebabkan rasa sakit dan kemerahan akibat pembuluh darah yang melebar karena Anda mencabut uban secara paksa.

Baca Juga: Iis Dahlia Salah Sebut Nama Anak Baim Wong, Netizen Berikan Komentar Pedas: Kiano Bukan 'Keanuuuuuu'

Jaringan parut dan iritasi

Yang terjadi ketika Anda nekat mencabut uban adalah luka akibat mencabut uban dengan paksa akan meninggalkan jaringan parut pada kulit kepala.

Hal ini juga memungkinkan terjadinya iritasi akibat bakteri masuk melalui pori-pori rambut yang dicabut atau luka di kulit kepala. Iritasi ini dapat menimbulkan kemerahan, nyeri, gatal, hingga bernanah.

Folikulitis

Yang terakhir adalah peradangan pada folikel rambut atau disebut folikulitis. Hal ini juga dapat memicu timbulnya iritasi di kulit kepala.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: sehatq.com


Tags

Terkini