Asal-usul Covid-19 Akhirnya Terkuak, Tiongkok Minta Amerika Serikat tak Politisi Karena Bisa Hambat Penyidikan

- 27 Mei 2021, 16:59 WIB
Ilustrasi gambar Covid-19
Ilustrasi gambar Covid-19 /geralt/free-photos/Pixabay

KABAR BESUKI - Amerika Serikat (AS) mengatakan mempolitisasi asal-usul Virus Corona (Covid-19) akan menghambat penyelidikan lebih lanjut dan merusak upaya global untuk mengekang pandemi. 

Hal ini disampaikan usai Presiden AS Joe Biden memerintahkan peninjauan intelijen mengenai asal mula virus tersebut.

"Beberapa kekuatan telah terpaku pada manipulasi politik dan menyalahkan," kata Kedubes Tiongkok di AS dalam pernyataan di situs mereka, dilansir Kabar Besuki dari AFP, Kamis, 27 Mei 2021.

 
Ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersiap untuk memulai studi fase kedua tentang asal-usul covid-19, Tiongkok berada di bawah tekanan untuk memberi para penyelidik lebih banyak akses.

Terlebih saat ini ada tuduhan bahwa Sars-CoV-2 bocor dari laboratorium yang mengkhususkan diri dalam penelitian virus korona di kota Wuhan. Beijing berulang kali membantah laboratorium itu bertanggung jawab.

Negeri Tirai Bambu mengatakan AS dan negara lain berusaha mengalihkan perhatian dari kegagalan mereka sendiri untuk menahan virus.
 
 
China telah berulang kali membantah laboratorium itu bertanggungjawab, menuduh AS dan negara lain mencoba mengalihkan perhatian dari kegagalan mereka sendiri untuk menahan pandemi.
 
Biden mengatakan pada Rabu, badan intelijen AS terpecah tentang apakah COVID-19 "muncul dari kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi atau dari kecelakaan laboratorium".
 
Awal pekan ini, terungkap bahwa agensi AS sedang memeriksa laporan tentang tiga peneliti di lab Wuhan yang sakit pada November 2019 lalu mencari perawatan di rumahsakit.

Sementara itu, Biden perintahkan badan intelijen untuk melaporkan asal-usul covid-19 pertama kali muncul di Tiongkok. 
 
 
Dalam waktu 90 hari, Biden ingin tahu sumber virus korona berasal dari sumber hewan atau dari kecelakaan laboratorium.
 
Yanzhong Huang, peneliti senior untuk kesehatan global di Council on Foreign Relations di Washington, mengatakan kurangnya keterbukaan Tiongkok adalah faktor utama di balik kebangkitan teori kebocoran laboratorium.
 
"Tidak ada yang benar-benar baru di sana untuk membuktikan hipotesis tersebut. Dalam penyelidikan asal muasal pandemi, sangat penting memiliki transparansi untuk membangun kepercayaan pada hasil penyelidikan," katanya.
 
Kedutaan Besar Tiongkok menyatakan mendukung "studi komprehensif dari semua kasus awal Covid-19 yang ditemukan di seluruh dunia dan penyelidikan menyeluruh ke beberapa pangkalan rahasia dan laboratorium biologis di seluruh dunia".
 
 
Tabloid Global Times, bagian dari kelompok surat kabar People's Daily Partai Komunis yang berkuasa, menyatakan pada Rabu malam bahwa jika "teori kebocoran laboratorium" akan diselidiki lebih lanjut, Amerika Serikat juga harus mengizinkan penyelidik masuk ke fasilitasnya sendiri, termasuk laboratorium di Fort Detrick.
 
"Sangat jelas mereka mencoba menginternasionalkan jalan keluar dari kemacetan yang mereka hadapi," kata Jamie Metzl, peneliti senior di Lembaga Kajian Dewan Atlantik, yang telah berkampanye untuk penyelidikan independen baru.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: AFP Global Times


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x