Heboh Harga Pecel Lele Rp37 Ribu di Media Sosial, PKL Malioboro Diminta Cantumkan harga Makanan

- 29 Mei 2021, 15:26 WIB
Foto suasana di Malioboro Yogyakarta saat malam hari
Foto suasana di Malioboro Yogyakarta saat malam hari /@wisatamalioboro/instagram

KABAR BESUKI - Setelah heboh di dunia maya, terkait wisatawan lokal makan pecel lele yang dikenakan harga Rp37 ribu serta tidak adanya menu dan daftar harga pada tempat makan tersebut.

Pada video wisatawan yang menyebut harga pecel lele di lesehan Malioboro mahal tersebut viral di media sosial.

Wisatawan tersebut menyebut ia harus membayar Rp37 ribu untuk seporsi pecel lele. Rinciannya adalah Rp20 ribu untuk lele goreng, Rp7 ribu untuk seporsi nasi, dan Rp10 ribu untuk lalapan.

Baca Juga: Wabah Flu Burung Telah Dilaporkan di 46 Negara, Ilmuwan dan WHO Peringatkan Akan Adanya Penyebaran

Kini, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta meminta pedagang kaki lima di Malioboro, khususnya pedagang kuliner, untuk mencantumkan harga makanan yang dijual secara jelas dan tidak menjebak konsumen.

"Yang dipahami wisatawan atau konsumen saat membeli makanan adalah makanan dalam satu paket lengkap. Misalnya membeli pecel lele, tentu yang diharapkan sudah komplit dengan nasi, lalapan, dan sambal," ujar Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, yang dikutip dari Antara.

Oleh itu, menurut Heroe, harga yang dicantumkan dalam menu makanan yang dijual oleh Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Malioboro sudah seharusnya dibuat dalam satu paket menu makanan lengkap.

Baca Juga: Ternyata Bentuk Alis Bisa Menentukan Karakter Kepribadian Seseorang, Cek Alis Anda Sekarang!

"Pedagang tetap bisa menawarkan ke pembeli jika menginginkan tambahan lele atau lauk lain, tambahan lalapan, sambal, atau nasi, tentu diberi harga sendiri," papar Heroe.

Menurut dia, masukan tersebut ditujukan sebagai upaya untuk meningkatkan dan memperbaiki pelayanan kepada wisatawan atau konsumen di kawasan Malioboro terlebih usai viralnya aduan wisatawan terhadap harga pecel lele yang dinilai cukup mahal dan tidak wajar.

Bagi wisatawan yang memperoleh pengalaman tidak menyenangkan selama berwisata di kawasan Malioboro bisa langsung menyampaikan aduan ke Jogoboro atau petugas keamanan di kawasan tersebut.

Baca Juga: Kebiasaan Setelah Bangun Pagi yang Bisa Tingkatkan Energi dan Mood, Lakukan Setiap Hari Agar Lebih Produktif

"Petugas Jogoboro berjaga 24 jam di Malioboro. Mereka bisa membantu jika ada permasalahan, termasuk jika ada PKL yang memberikan harga tidak wajar," ucap Heroe.

Tidak hanya itu saja, menurut Heroe nantinya, di tiap gerbang yang berada di tiap zona di kawasan Malioboro akan ditempel informasi mengenai layanan pengaduan.

"Petugas di gate juga bisa melayani jika ada pengaduan," tuturnya.

Heroe pun memberikan apresiasi kepada pedagang yang mengurungkan niat untuk menggugat pengunggah kasus pecel lele yang viral di media sosial tersebut.

Baca Juga: Tes Psikologi: Pilih Pemandangan Favorit Anda dan Temukan Kepribadian yang Tersembunyi dalam Diri Anda

"Wisatawan yang datang tidak memahami apakah mereka makan di Malioboro atau Jalan Perwakilan. Mereka hanya tahu jika mereka sedang berada di kawasan Malioboro," ucap Heroe.

Atas kasus yang sempat viral tersebut, Heroe berharap seluruh komunitas di kawasan Malioboro menjadikannya sebagai sebuah introspeksi dan pelajaran berharga untuk meningkatkan pelayanan kepada wisatawan.

"Bagaimana melayani dan berkomunikasi yang baik dengan wisatawan," katanya.

Sedangkan bagi pedagang yang ditengarai menjual makanan dengan harga tidak wajar yaitu di Jalan Perwakilan, Heroe menyebut masih melakukan pengecekan dan verifikasi terhadap temuan-temuan di lapangan.

Baca Juga: Wanita yang Menggunakan Makeup Tebal Cenderung Menjadi Sasaran Objektifikasi, Menurut Sebuah Studi

"Di jalan tersebut ada tujuh warung penjual pecel lele. Empat toko dan tiga lesehan. Masih kami crosscheck," kata Heroe. ***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: ANTARA Jateng


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x