Sejarah Mitos Orang Jawa yang Tidak Boleh Menikah dengan Orang Sunda, Ternyata Terjadi Sejak Ratusan Tahun

- 31 Mei 2021, 17:33 WIB
Foto: ilustrasi orang Jawa yang menikah dengan orang Sunda
Foto: ilustrasi orang Jawa yang menikah dengan orang Sunda /Danu Hidayatur Rahman/pexels.com/

KABAR BESUKI - Di Indonesia, banyak pernikahan yang umumnya tidak direstui karena perbedaan agama. Namun banyak orang pasti juga pernah mendengar mitos mengenai larangan mengenai suku berbeda yang tidak boleh menikah.

Salah satunya adalah mitos tentang orang dari suku jawa yang tidak boleh menikah dengan orang dari suku Sunda.

Larangan ini sudah dikenal ratusan tahun, dan konon pasangan dari suku Jawa dan Sunda yang menikah akan tertimpa banyak musibah seperti tidak akan bahagia dan mengalami banyak nasib buruk.

Baca Juga: Cara Mengusir Tawon Menggunakan Bahan Alami yang Mudah Ditemukan di Rumah, Salah Satunya Larutan Cuka

Mitos ini sudah dikenal cukup lama, dan ternyata alasan dibalik larangan ini memiliki sejarah yang cukup panjang dari beberapa abad sebelumnya.

Bahkan mitos ini dipercaya berasal dari kecerobohan Gajah Mada yang saat itu telah membuat Sumpah Palapa.

Seperti dikutip dari Kominfo Jatimprov, Sumpah Palapa memiliki arti jika Mahapatih Gajah mada tidak akan berhenti mati raga atau berpuasa sebelum mempersatukan atau menaklukan seluruh Nusantara.

Baca Juga: Mandi Berendam di Bak Ternyata Tidak Higienis Dibandingkan Mandi dengan Pancuran, Simak Ulasannya

Kekisruhan ini pun dimulai ketika Prabu Hayam Wuruk yang berniat untuk mempersunting putri dari Kerajaan Sunda yang bernama Dyah Pitaloka Citraresmi, seperti dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Dewi Sundari Praktisi Kejawen.

Prabu Hayam Wuruk tertarik pada sang putri setelah melihat rupanya dari lukisan yang dibuat oleh seniman Sungging Prabangkara.

Hayam Wuruk juga menyadari jika pernikahannya dengan Dyah Pitaloka akan memperkuat persekutuan antara Kerajaan Majapahit dengan Kerajaan Sunda. Pada masa itu Kerajaan Sunda adalah satu-satunya kerajaan yang belum ditaklukkan oleh Gajah Mada.

Menurut sejarah, pernikahan tersebut berencana dilangsungkan di kerajaan Majapahit. Untuk itulah Maharaja Linggabuana dari Kerajaan Sunda berangkat membawa rombongan menuju Majapahit.

Baca Juga: MNC Group dan Mola TV Saling Klaim Jatah Big Match Euro 2020, Khususnya Dua Laga Penting Grup F

Saat itulah Patih Gajah Mada memiliki niat untuk menyerang dan menguasai Kerajaan Sunda demi memenuhi Sumpah Palapa yang ia ikrarkan, bahkan sebelum Hayam Wuruk naik tahta.

Gajah Mada kala itu mendesak Hayam Wuruk untuk menerima Dyah Pitaloka sebagai tanda takluk kepada kerajaan Majapahit, bukan sebagai pengantin resmi untuk Hayam Wuruk.

Mengenai hal tersebut, pihak Kerajaan Sunda tidak terima jika kedatangannya dari jauh hanya dianggap sebagai pengakuan takluk.

Akibatnya terjadilah perselisihan besar yang terjadi antara pasukan Bhayangkara yang dipimpin Gajah Mada dengan pasukan Maharaja Linggabuana.

Dalam perselisihan ini, Raja Linggabuana tewas beserta dengan para menteri dan anggota kerajaan lainnya dari Kerajaan Sunda.

Baca Juga: Minum Kopi Bisa Membuat Orang Lebih Sering Buang Air Kecil, Simak Penjelasan Ilmiahnya

Putri Dyah Pitaloka yang berduka karena seluruh keluarga dan kerajaannya banyak gugur, memilih untuk melakukan bela pati.

Bela pati adalah ritual bunuh diri yang dilakukan perempuan kasta ksatria ketika kaum lelakinya gugur dalam pertempuran, yang dilakukan untuk membela harga diri dan kesucian mereka.

Menurut sejarah, pertarungan ini pula yang membuat hubungan Hayam Wuruk dan Gajah Mada merenggang.

Kejadian tersebut juga telah membuat hubungan antara Majapahit dan Sunda tidak pernah pulih selama bertahun-tahun lamanya.

Bahkan penerus tahta selanjutnya, Prabu Niskalawastu kencana juga memutuskan hubungan diplomatik dengan Majapahit.

Akibatnya, diberlakukan larangan 'estri ti luaran' atau yang berarti beristri dari luar. Adanya yang menafsirkannya sebagai larangan untuk menikah selain dengan orang Sunda, dan ada yang mengartikannya secara spesifik tidak boleh menikah dengan orang dari Majapahit.

Baca Juga: Hindari Penyimpanan Benda Ini pada Kamar Mandi Anda! Banyak Orang Melakukan, Namun Membahayakan Kesehatan

Meskipun mitos ini sudah dikenal selama ratusan tahun, namun pada masa kini hal tersebut sudah jarang dianggap serius oleh kebanyakan orang.

Bahkan saat ini ada banyak hubungan antara orang Jawa dan Sunda yang berlangsung sangat lama.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Youtube Dewi Sundari Praktisi Kejawen


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah