Network
KABAR BESUKI - Keputusan Kementerian Agama untuk membatalkan keberangkatan jamaah haji Indonesia musim 2021 menjadi kontroversi.
Karena Arab Saudi sendiri belum mengumumkan pelaksanaan haji, kenapa Kementerian Agama membatalkan keberangkatan jamaah haji.
Ternyata ada alasan Arab Saudi belum mengumumkan secara resmi tentang operasional haji 2021.
Nah, belakangan terungkap alasan Arab Saudi tidak mengumumkan pelaksanaan musim haji 2021. Ternyata mutasi Covid-19 jadi salah satu penyebabnya lho.
Akhir pekan lalu, otoritas Saudi mengumumkan alasan mereka tidak mengumumkan operasi haji 2021.
Informasi tersebut diterima Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali. Jadi, menurut penjelasan dari Menteri Media/Informasi Saudi, Majid bin Abdullah Al-Qashabi, alasan kerajaan Saudi belum mengumumkan pelaksanaan haji tahun ini karena ada mutasi virus Covid-19 dan kekurangan vaksin.
Penjelasan Menteri Majid disampaikan saat konferensi pers terakhir terkait perkembangan Covid-19. Alasan tidak diumumkannya pelaksanaan haji juga diutarakan saat konferensi pers.
“Mutasi virus covid-19, kelangkaan vaksin, dan perkembangan wabah Covid-19 menjadi alasan Saudi belum mengumumkan mekanisme penyelenggaraan haji tahun ini,” kata Endang Jumali, dilansir Kabar Besuki dikutip dari laman Kemenag.
Endang mengatakan, penjelasan Menteri Majid itu sejalan dengan pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, lho.
Dalam jumpa pers pekan lalu, Menteri Agama Yaqut mengatakan alasan Kementerian Agama belum mengirimkan jemaah haji tahun ini karena hingga pekan lalu Arab Saudi belum secara resmi mengumumkan operasional penyelenggaraan haji.
Endang membela keputusan pemerintah Indonesia untuk tidak mengirimkan jemaah haji tahun ini bukanlah keputusan yang mudah.
Pemerintah Indonesia telah melakukan diplomasi yang panjang dan mempersiapkan, tanpa kekuatan apa pun hingga batas waktu, pemerintah Saudi belum mengumumkan pelaksanaan haji.
“Keputusan itu diambil setelah proses persiapan dan diplomasi panjang. Faktanya, pamdemi global masih belum terkendali dan Saudi juga tak kunjung beri informasi,” kata Endang Jumali.***
